55 Kapal Untuk Nelayan Rote Belum Diserahkan

id Kapal

55 Kapal Untuk Nelayan Rote Belum Diserahkan

Sebanyak 55 kapal bantuan untuk para nelayan di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur sampai sekarang belum diserahkan karena alasan administrasi.

"Kapal-kapal itu sudah siap tetapi belum bisa diserahkan kepada nelayan karena masih ada dokumen dari penerima bantuan yang belum lengkap," kata Ganef Wurgiyanto.
Kupang (Antara NTT) - Sebanyak 55 unit kapal bantuan pemerintah pusat untuk nelayan di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada 2016 lalu, hingga saat ini belum diserahkan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto yang dikonfirmasi Antara di Kupang, Jumat mengakui kapal tersebut sudah ada tetapi belum diserahkan kepada para nelayan.

"Bantuan 55 kapal itu melalui program pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Kapal-kapal itu sudah siap tetapi belum bisa diserahkan kepada nelayan karena masih ada dokumen dari penerima bantuan yang belum lengkap," katanya.

Menurut dia, bantuan kapal yang terdiri dari 45 unit kapal berbobot lima gross ton (GT) dan lainnya sepuluh gross ton, itu tidak bisa diserahkan langsung kepada kelompok nelayan, tetapi pengelolaannya harus melalui koperasi.

"Nanti akan ada sepuluh koperasi yang mengelolah kapal. Koperasi ini memiliki kelompok nelayan yang akan mengoperasikan kapal," katanya.

Hanya saja, koperasi-koperasi yang akan mengelola kapal ini masih dalam proses pembuatan nomor induk koperasi (NIK) di Kementerian Koperasi dan UMKM.

"Memang semua koperasi yang akan mengelola kapal ini belum memiliki NIK, tetapi sudah memiliki akte pendirian koperasi. Tinggal menunggu NIK yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi," kata Ganef Wurgiyanto.

Dia mengatakan tidak berani menyerahkan kapal kepada koperasi karena belum memiliki nomor induk koperasi (NIK) yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan UMKM.

"NIK itu syarat, kalau tidak ada NIK, kita bisa disalahkan kalau menyerahkan kapal bantuan ini," katanya.

Apalagi, proses untuk memperoleh NIK ini melalui sistem online, dimana semua orang bisa mengakses, katanya menambahkan.

Karena itu, dia mengatakan, lebih baik menunggu sampai keluarnya NIK baru kapal-kapal ini diserahkan kepada koperasi untuk dikelola.

Ganef Wurgiyanto juga mengaku sudah turun ke Rote Ndao untuk membantu pengelola koperasi menginput data-data yang diperlukan Kementerian Koperasi dan UMKM agar bisa segera mengeluarkan NIK.