65 Unit Kapal untuk Nelayan NTT

id Kapal

65 Unit Kapal untuk Nelayan NTT

Para nelayan di Nusa Tenggara Timur akan segera mendapat bantuan kapal 3 GT dilengkapi dengan alat tangkap ramah lingkungan gill net.

"Bantuan kapal yang dialokasikan sepaket dengan alat tangkap ramah lingkungan berupa gill net," kata Ganef Wurgiyanto.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalokasikan bantuan 65 unit kapal nelayan berkapasitas 3 GT (gross tonnage) untuk para nelayan yang menyebar di berbagai daerah kepulauan itu pada tahun 2017 ini.

"Bantuan kapal yang dialokasikan sepaket dengan alat tangkap ramah lingkungan berupa gill net," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto di Kupang, Kamis.

Jumlah bantuan kapal 3 GT yang dialokasikan sementara ini masih di bawah dibandingkan tahun 2016 sebanyak 171 kapal dengan kapasitas yang sama.

Dia mengatakan pemerintah provinsi juga sudah mengalokasikan bantuan berupa perahu ketinting untuk nelayan setempat sebanyak 195 unit.

Dia menjelaskan bantuan kapal 3GT tersebut bersumber dari dana hibah itu bantuan sosial yang diberikan untuk masyarakat nelayan berupa perahu ktinting.

Mekanisme penyaluran, katanya, dilakukan melalui hasil identifikasi terhadap jumlah proposal nelayan yang diterima.

"Kita periksa duluh proposal yang masuk apakah memenuhi syarat atau tidak, kemudian diidentifikasi di lapangan mana yang menjadi sasaran kita yang betul-betul membutuhkan bantuan," katanya pula.

Lebih lanjut terkait bantuan kapal dari pemerintah pusat, dia mengatakan jumlah untuk nelayan di Nusa Tenggara Timur belum dialokasikan.

"Bantuan pusat itu dialokasikan juga tergantung dari kesiapan kita yang ada di daerah karena harus sesuai dengan persyarakat yang berlaku," katanya.

Dia menyebutkan persyaratan yang wajib dipenuhi penerima berupa koperasi atau memiliki NIK (Nomor Induk Koperasi) yang dikeluarkan Kementerian Koperasi.

"Beberapa minggu ke depan ini juga kita akan ke lapangan untuk memonitoring dan mengevaluasi penyaluran bantuan tahun sebelumnya sekaligus mendorong pembentukan koperasi-koperasi nelayan," katanya.

Dia mengatakan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota terus berkoordinasi untuk mendorong pengembangan kapasitas nelayan di provinsi kepulauan itu baik aspek pemberdayaan maupun kelembagaan.

"Selama ini yang menjadi kesulitan kita terkait koperasi ini, padahal ini menjadi syarat memperoleh bantuan pusat, untuk itu koperasi ini yang tetap menjadi fokus kita untuk terus didorong," ujarnya.