HNSI Harapkan Kapal Pengawas Disiagakan di NTT

id Kapal

HNSI Harapkan Kapal Pengawas Disiagakan di NTT

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Nusa Tenggara Timur mengharapkan ada kapal pengawas yang disiagakan secara permanen di NTT. (Foto ANTARA)

"Sebagai daerah kepulauan dengan luas wilayah laut mencapai lebih dari 200.000 km2, NTT perlu disiagakan dengan kapal pengawas perikanan yang memadai sekelas KM Orca," kata Wahid Wham Nurdin.
Kupang (Antara NTT) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Nusa Tenggara Timur mengharapkan adanya kapal pengawas perikanan dari pemerintah pusat yang disiagakan di daerah ini untuk mencegah praktik pencurian ikan secara ilegal di wilayah perairan setempat.

"Sebagai daerah kepulauan dengan luas wilayah laut mencapai lebih dari 200.000 km2, NTT perlu disiagakan dengan kapal pengawas perikanan yang memadai sekelas KM Orca," kata Sekretaris HNSI NTT Wahid Wham Nurdin saat dihubungi Antara di Kupang, Rabu.

Dia mengatakan, saat ini NTT sudah memiliki kapal pengawas KM Napoleon, namun kondisi mesinnya sudah tua dan dengan ukuran fisik kapal yang kecil membuat kecepatan bermanuvernya pun terbatas.

Menurutnya, dengan wilayah laut yang luas maka NTT cocok disiagakan dengan kapal pengawas sekelas KM Orca dengan kecepatan mencapai 25 knot/jam.

"Apalagi kan wilayah perairan NTT juga berbatasan secara langsung dengan negara Timor Leste dan Australia," katanya pula.

Menurut Wham, NTT membutuhkan kapal sekelas KM Orca yang bisa menjangkau titik-titik wilayah perairan di pelosok hingga perbatasan negara dengan cepat.

Dia mengakui, dirinya pernah berlayar bersama KM Orca 04 untuk operasi pemberantasan rumpon liar di wilayah perairan setempat sesuai perintah Menteri Susi Pudjastuti setelah melakukan kunjungan kerja di Kota Kupang pada Mei 2016 lalu.

Dia mengakui, kemampuan KM Orca 04 tersebut bisa dengan mudah menjangkau wilayah perairan mulai dari Laut Timor, perairan selatan Rote yang berbatasan dengan Australia, perairan Sumba, hingga Laut Sawu dalam waktu yang relatif cepat.

"Saya yakin kalau kapal Orca seperti ini berpatroli secara rutin di perairan kita maka nelayan luar akan segan melakukan penangkapan secara ilegal di wilayah perairan NTT," katanya.

Menurutnya, upaya pemeberantasan penangkapan ikan secara ilegal di daerah setempat sejauh ini belum maskimal karena keterbatasan fasilitas kapal.

Dia mengatakan, masih banyak nelayan luar dengan leluasa masuk ke perairan NTT dan menangkap ikan secara ilegal.

Sementara itu, katanya, nelayan lokal yang mendapati keadaan tersebut tidak bisa berbuat banyak mengingat kemampuan kapal dan peralatan untuk perlindungan diri yang terbatas.

"Pengawasan wilayah perairan tidak bisa mengandalkan nelayan lokal karena kadang ketika nelayan kita menegur justeru diancam balik nelayan luar," katanya.