Gubernur Minta Percepat Pembangunan

id Bupati

Gubernur Minta Percepat Pembangunan

Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kiri) ketika melantik dan mengambil sumpah jabatan Bupati-Wakil Bupati Flores Timur Antonius Gege Hajon-Agustinus Payong Boli dan Bupati-Wakil Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday di Kupang, Senin (22/

"Bupati dan wakil bupati terpilih harus merangkul kembali seluruh kekuatan, menyatupadukan dan mengerahkan untuk mempercepat pembangunan baik di Flores Timur dan Lembata," kata Frans Lebu Raya.
Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta dua pasang bupati dan wakil bupati yang baru dilantik, menyatupadukan kekuatan seluruh elemen masyarakat, dan mempercepat pembangunan masing-masing daerah.

"Bupati dan wakil bupati terpilih harus merangkul kembali seluruh kekuatan, menyatupadukan dan mengerahkan untuk mempercepat pembangunan baik di Flores Timur dan Lembata," katanya di selah acara pelantikan dua kepala daerah di Kupang, Senin.

Dua pasangan kepala daerah yang dilantik untuk masa jabatan 2017-2022 itu yakni Antonius Gege Hajon dan Agustinus Payong Boli sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, dan Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday, Bupati dan Wakil Bupati Lembata.

Turut hadir perwakilan Menteri Dalam Negeri, unsur pimpinan kabupaten se-Provinsi NTT, DPRD provinsi dan kabupaten, KPU dan Bawaslu, serta berbagai instansi dan elemen masyarakat setempat.

Gubernur dua periode itu mengatakan, kedua pasangan kepala daerah itu telah dipilih oleh sebagian besar masyarakat di daerahnya masing-masing.

Namun demikian, menurutnya, meski disadari bahwa tugas pemimpin terpilih bukan hanya untuk basis pemilih ataupun tim suksesnya, melainkan menjadi pemimpin untuk seluruh rakyat di kedua daerah itu.

"Kemarin kita pasti ada yang berbeda pilihan (dalam pilkada) tapi itu hal yang wajar dalam berdemokrasi sebagai sistem yang kita pilih di republik ini. Dan yang berbeda itu harus dirangkul kembali untuk membangun masing-masing daerah," katanya.

Menurutnya, percepatan pembangunan di daerah tergantung pada kekompokan semua elemen baik pemerintah dan masyarakatnya.

Ia meminta agar kepala daerah tersebut bisa menggerakkan berbagai elemen masyarakat di daerahnya untuk lebih kompak membangun soliditas sehingga pembangunan menjadi lebih cepat dan rakyat pun lebih cepat sejahtera.

"Kita sebagai pemimpin dituntut untuk kerja, kerja, dan kerja, untuk rakyat seperti yang terus diseruhkan Bapak Presiden Jokowi, dan juga semangat yang terus saya gaungkan bahwa harus kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas," katanya.

Dalam hal kerja, katanya, seluruh komponen di daerah harus diajak bersama-sama secara harmonis sehingga program dan kebijakan prioritas pembangunan yang dicanangkan bisa berjalan dengan lancar.

Ia mengakui, meskipun sebagai pemimpin memang selalu mendapat sorotan tidak hanya menerima pujian-pujian, namun berbagai kritik dan sorotan itu meski menjadi "cambuk" untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak untuk membangun daerah.

"Jangan anggap mereka (pihak yang menyoroti atau mengkritik) sebagai musuh. Tidak ada musuh, kita semua bersaudara, hanya berbeda pilihan," katanya.