Golkar Sebaiknya Segera Menggelar Munaslub

id Golkar

Golkar Sebaiknya Segera Menggelar Munaslub

Pengamat politik Dr Ahmad Atang MSi

"Langka ini (Munaslub) harus segera diambil agar imbas politik dari kasus Setya Novanto ini tidak meluas, apalagi dalam menghadapi pilkada serentak 2018," kata Ahmad Atang.
Kupang (Antara NTT) - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang MSi menyarankan Partai Golkar sebaiknya segera menggelar Munaslub untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin itu pascapenetapan Ketua Umum Setya Novanto sebagai tersangka.

"Langka ini (Munaslub) harus segera diambil agar imbas politik dari kasus Setya Novanto ini tidak meluas, apalagi dalam menghadapi pilkada serentak 2018," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Kamis, berkaitan dengan penetapan Setya Novanto sebagai tersangka serta dampaknya terhadap Partai Golkar.

"Bagi Golkar, kasus yang menjerat Novanto sebagai Ketua Umum memberikan dampak politik yang cukup besar, baik dalam tataran kepentingan internal maupun eksternal. Dinamika internal akan terjadi rivalitas baru untuk melengserkan Novanto melalui Munaslub," kata Ahmad Atang.

"Menurut saya, Golkar harus segera menggelar Munaslub. Langkah ini harus segera diambil agar imbas politik dari kasus ini tidak meluas, apalagi dalam menghadapi pilkada serentak 2018," katanya menambahkan.

Walaupun Pemilu dan Pilpres akan berlangsung pada 2019, namun dengan kasus ini, Golkar akan ditinggalkan oleh partai lain dalam membangun koalisi dan kekuatan Golkar akan melemah dalam loby politik di tingkat elit.

Dengan demikian, partai lain akan mengambil keuntungan secara politik dengan kasus yamg menimpa Golkar.

Setelah Novanto, menurut dia, Golkar tidak memiliki kader yang kuat lagi yang dapat disandingkan dengan partai politik lain.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTT Hugo Rehi Kalembu menegaskan, penetapan status Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka jangan dikait-kaitkan dengan politik.

"Partai Golkar tidak terpengaruh dengan proses hukum yang tengah berlangsung," katanya. Menurut Hugo, banyak pihak mengaitkan kasus penetapan tersangka Setya Novanto dengan politik.

"Perlu kami sampaikan bahwa kegiatan politik di Partai Golkar tetap berjalan normal, apalagi menjelang pilkada serentak 2018. Semua berjalan biasa," kata Hugo.

Dia menjelaskan, pengambilan keputusan di Partai Golkar kolektif kolegial sehingga dengan penetapan status Setya Novanto tidak mengganggu proses politik yang tengah berlangsung.

"Pengambilan keputusan itu kolektif kolegial, karena itu perjalanan partai dan semua kegiatan partai berjalan normal," katanya menambahkan.