Balai Jalan Perlebar Ruas Jalan Menuju Kelimutu

id Balai Jalan

Balai Jalan Perlebar Ruas Jalan Menuju Kelimutu

Satu unit ekskavator dioperasikan untuk mengerjakan proyek pelebaran ruas jalan di jalan kawasan wisata Danau Kelimutu, Ende, NTT (Foto Antara/Kornelis Kaha)

"Kita perlebar ruas jalan mulai dari jalur masuk kawasan wisata kelimutu hinggu ke tempat parkir kendaraan di Kelimutu," kata Dwi Wahyono
Ende, Flores (AntaraNTT) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah X memperlebar ruas jalan menuju kawasan wisata Danau Kelimutu sepanjang dua kilometer dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur kawasan wisata di daerah itu.

"Kita perlebar ruas jalan mulai dari jalur masuk kawasan wisata kelimutu hinggu ke tempat parkir kendaraan di Kelimutu," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 62 Satuan Kerja (Satker) wilayah VI BPJN X Kupang Dwi Wahyono di Ende, Selasa, (8/8).

Ia mengatakan pelebaran ruas jalan menuju ke kawasan wisata kelimutu itu sudah dilaksanakan sejak Maret 2017 dan ditargetkan pada November 2017 nanti pelebaran ruas jalan tersebut telah selesai.

Dwi mengatakan sebelumnya ruas jalan menuju ke kawasan wisata Kelimutu lebarnya hanya mencapai 4,5 meter saja, namun sejak tahun 2015 setelah ditetapkan sebagai jalan nasional Kementerian PU melalui Dirjen Bina Marga memerintahkan Balai Pelaksana Jalan Nasional X untuk memperlebarnya sehingga memudahkan kendaraan wisata yang akan berkunjung ke Kelimutu.

"Awalnya hanya 4,5 meter namun kita tambah lagi sehingga menjadi 7 meter lebarnya plus 4 meter untuk pembangunan bahu jalan," tuturnya.

Dwi mengaku, dalam proses pelebaran ruas jalan menuju ke kawasan wisata itu ada beberapa kendala yang dihadapi justru bukan dari masyarakat yang memiliki lahan namun dari pihak instansi pemerintahan yang menolak untuk memberikan lahannya agar bisa diperlebar.

Salah satu instansi Pemerintah yang masih menjadi kendala dalam proses pelebaran jalan tersebut adalah dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Kelimutu.

Menurutnya ada beberapa alasan yang diberikan oleh pihak pusat Vulkanologi salah satunya adalah harus menyelesaikan terlebih dahulu masalah administrasi.

"Padahal masyarakat di sepanjang jalan menuju kawasan wisata Kelimutu justru memberikan lahannya dan hal itu diberikan dengan sukarela tanpa ada penolakan," tuturnya.

Bahkan berkat adanya persetujuan dari masyarakat maka pelebaran jalan sudah dilaksanakan, namun masih tertahan di pinggiran lahannya Vulkanologi karena masih harus ada penyelesaian administrasi yang menurutnya memperlambat.