Garam Sabu Raijua Tembus Pasaran Jawa

id garam

Garam Sabu Raijua Tembus Pasaran Jawa

Usaha pertambakan garam di Kabupaten Sabu Raijua, NTT

"Hasil produksi garam dari Pulau Sabu Raijua sudah kami antarpulaukan ke Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumen di sana," kata Chris Tambengi.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur telah mengirim ratusan ton garam curah dan garam beriodium untuk memenuhi kebutuhan garam di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

"Hasil produksi garam dari Pulau Sabu Raijua sudah kami antarpulaukan ke Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumen di sana," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Sabu Raijua Chris Tambengi di Kupang, Sabtu.

Saat ini, Pemerintah daerah terus menggenjot pengembangan usaha garam dengan mendorong masyarakat untuk memperluas areal usaha tambak di daerah sentra produksi garam tersebut.

Ia mengatakan lahan usaha pengembangan garam di Sabu Raijua baru mencapai 75 hektare, namun mampu memproduksi 400 ton/tahun untuk jenis garam beriodium dengan kualitas bagus.

"Hasil produksi garam dari daerah ini sudah diantarpulaukan ke Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten mencapai ratusan ton," kata Chris.

Menurut dia, pengembangan usaha garam di Sabu Raijua dilakukan sejak tahun 2013, sehingga produksi garam curah dan garam beriodium daerah itu terus meningkat.

Garam dari Sabu Raijua ini sudah masuk di semua kabupaten di NTT maupun luar NTT akibat meningkatnya permintaan garam.

Akibatnya, mendorong petani garam yang menjadi mitra pemerintah terus memperluas lokasi tambak garam dalam upaya meningkatkan produksinya.

Ia menjelaskan, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua sedang mempersiapkan pengiriman 27 ton garam curah untuk kebutuhan garam di Provinsi DKI Jakarta.

Menurut dia, proses pengangkutan garam dari daerah ini menggunakan kapal tol laut yang disiapkan pemerintah pusat.

"Garam curah yang dikirim ke DKI Jakarta sedang dalam proses pemuatan ke dalam kontainer. Kita sangat dibantu dengan intensifnya kapal tol laut menyingahi Pulau Sabu Raijua sehingga pengiriman garam ke Pulau Jawa berlangsung cepat," ujar Chris.

Menurut dia, sejak tahun 2013 proses produksi garam beriodium di daerah menggunakan sistem teknologi geomembran sehingga garamnya bersih dan layak dikonsumsi.

"Permintaan pengiriman garam curah dan beriodium dari daerah ini terus meningkat setiap tahun karena memiliki kualitas yang baik," katanya dan menambahkan saat ini sedang disiapkan pemakingan untuk antarpulau ke Bali.