Dewan Dorong Kerja Sama NTT-Australia Kembangkan Ternak

id ternak

Dewan Dorong Kerja Sama NTT-Australia Kembangkan Ternak

Yucundianus Lepa

"Dulu kan kita ada kerja sama dengan Australia untuk kembangkan ternak di sejumlah titik seperti Besipae dan Mena di Pulau Timor, tetapi sekarang tidak jalan lagi," kata Yucundianus Lepa.
Kupang (Antara NTT) - Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Timur Yucundianus Lepa mendorong kerja sama antara pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Australia untuk mengembangkan pembibitan ternak sapi di lokasi-lokasi pembibitan.

"Dulu kan kita ada kerja sama dengan Australia untuk kembangkan ternak di sejumlah titik seperti Besipae dan Mena di Pulau Timor, tetapi sekarang tidak jalan lagi. Kita mendorong agar kerja sama tersebut dihidupkan kembali," katanya di Kupang, Selasa.

Yucundianus selaku ketua komisi yang yang bermitra dengan Dinas Peternakan NTT itu mengatakan, upaya mendorong kerja sama itu telah diutarakan ke pihak Australia melalui Konsulat Jenderal RI di Sydney dalam pertemuan beberapa waktu lalu di Sydney, Australia.

Menurutnya, kerja sama NTT-Australia untuk pengembangan ternak yang berlokasi di Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Mena, Kabupaten Timor Tengah Utara di masa lalu itu menunjukkan daerah setempat memiliki potensi yang baik.

"Kenapa ini tidak kita hidupkan lagi? Kalau memang pengelolaan ternak kita sejauh ini belum maksimal maka kita butuh investasi-investasi termasuk dari Australia," katanya.

Menurutnya, kerja sama tersebut dapat dimulai dari awal seperti penguatan pakan ternak, proses "breeding", hingga produksi di lokasi-lokasi pembibitan yang ada.

Selain itu, katanya, juga terkait aspek teknologi Australia hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) peternak sapi di daerah setempat.

"Untuk itu bisa saja dalam bentuk kerja sama operasional di mana pihak ketiga dari Australia yang kelola dan pemerintah tinggal mengawasi karena kerja pemerintah kan lebih banyak fokus urusan birokrasi atau pelayanan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam pertemuan di Sydney itu, pihaknya juga menawarkan pengembangan ternak di sejumlah lokasi pembibitan lainnya yang menyebar seperti di Pulau Sumba dan Pulau Flores.

"Karena sekarang kan sudah ada delapan lokasi yang ditetapkan sebagai lokasi pembibitan maka selain Besipae dan Mena yang duluhnya pernah ada kerja sama, kita juga tawarkan agar investasi masuk di lokasi pembibitan ditetapkan baru itu," katanya.

Menurutnya, kerja sama pengembangan ternak itu penting dalam memperkuat produktivitas ternak sapi untuk mendukung pencapaian target pemerintah setempat meningkatkan produksi sapi mencapai 1 juta ekor pada 2018.

Selain itu, katanya, untuk memastikan ketersediaan daging sapi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun untuk pasar antarpulau ke berbagai daerah.

"Sekarang kan 50 persen kebutuhan daging sapi Jakarta didatangkan dari Australia sementara kalau kerja sama dengan Australia bisa kita lakukan di sini maka tidak perlu datangkan jauh-jauh dari sana sheingga pada akhinya kebutuhan nasional bisa dipasok dari daerah kita," katanya.