Busana Adat Pada Peringatan HUT Kemerdekaan

id busana

Busana Adat Pada Peringatan HUT Kemerdekaan

Sekitar 7.363 mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mengenakan busana adat Nusa Tenggara Timur dan nusantara saat peringatan HUT ke-72 RI di Kupang, Kamis (17/8). (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

"Kami sengaja menggelar apel kenegaraan dengan menampilkan semua pakaian adat dari berbagai daerah di NTT serta luar NTT sebagai tanda bahwa Indonesia itu beragam," kata Prof Ir Fredrik L Benu.
Kupang (Antara NTT) - Sebanyak 7.363 mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI dengan mengenakan busana adat dari seluruh etnis di Indonesia.

"Kami sengaja menggelar apel kenegaraan dengan menampilkan semua pakaian adat dari berbagai daerah di NTT serta luar NTT sebagai tanda bahwa Indonesia itu beragam," kata Rektor Universitas Nusa Cendana Prof Ir Fredrik L Benu di Kupang, Kamis, usai memimpin upacara bendera memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI.

Menurutnya dengan usia Indonesia yang telah mencapai 72 tahun artinya bahwa masyarakat Indonesia masih menghargai perbedaan yang terjadi di antara kehidupan masyarakat itu sendiri.

"Masyarakat Indonesia hadir sebagai suatu bangsa namun pada umumnya latar belakang, adat istiadat yang berbeda ada pada bangsa ini sehingga menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk," katanya.

Guru Besar di Undana itu juga mengatakan bahwa saat ini sudah banyak orang atau kelompok-kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan ideologi bangsa ini untuk kepentingan tertentu.

"Semakin lama nilai Kebhinekakan ini semakin lama mulai tereduksi oleh berbagai kepentingan. Oleh karena itu kaki Undana merasa perlu untuk menunjukkan bahwa bangsa ini akan bisa berjalan terus hingga seribu tahun ke depannya," tuturnya.

Disamping mahasiswa dan mahasiswi ada juga seluruh dosen dan pegawai di Undana tersebut mengenakan pakain adat daerahnya masing-masing, mulai dari Sumba, Flores Timur, Manggarai, Alor, bahkan pakaian adat dari Pulau Jawa, bahkan dari Papua juga ditampilkan dalam upacara bendera tersebut.

Menurutnya rasa cinta Indonesia, itu harus ditampilkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Artinya bahwa tidak hanya tersimpan dalam hati.

"Saya tadi sudah katakan bahwa Indonesia itu ada dalam hati. Tidak bisa orang katakan bahwa Pancasila dan UUD 1945 ada di dalam hati tanpa pernah ada ekspresi," tuturnya.

Yohana Ose, seorang mahasiswa baru di Undana mengaku terkesima dengan upacara tersebut. Pasalnya seluruh etnis dan budaya ditampilkan dalam peringatan Hut ke-72 Republik Indonesia.

"Ini bukti bahwa Indonesia itu beragam. Indonesia itu diayomi oleh Pancasila dalam satu kebhinekaan," tuturnya. Iapun berharap Indonesia tetap menjadi Indonesia yang kuat, kokoh di usianya yang ke-72 itu.