Mengenang Simpai Barnabas Dalam HUT Kemerdekaan

id kempo

Mengenang Simpai Barnabas Dalam HUT Kemerdekaan

Para atlet Kempo sedang memperagakan kebolehannya untuk mengenang almarhum Simpai Barnabas nDjurumana pada peringatan ke-72 HUT Kemerdekaan RI di Kupang, Kamis (17/8). (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Sekitar 30 atlet kempo memperagakan kebolehannya pada perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-72 di Kupang, Kamis (17/8), untuk mengenang Simpai Barnabas nDjurumana yang meninggal beberapa waktu lalu.
Kupang (Antara NTT) - Sekitar 30 atlet kempo memperagakan kebolehannya pada perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-72 di Kupang, Kamis, untuk mengenang Simpai Barnabas nDjurumana, sang guru Kempo Nusa Tenggara Timur yang meninggal beberapa waktu lalu.

Meninggalnya pendiri olahraga bela diri Kempo Nusa Tenggara Timur itu saat dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Hong Kong setelah mengantar muridnya berlaga di arena World Championship Shorinji Kempo di San Mateo, California, AS.

Dalam laga kempo bertaraf internasional itu, Indonesia yang diwakili Nusa Tenggara Timur berhasil meraih tiga medali emas, dua perunggu, dan satu medali perak.

Aksi mengenang sang guru Kempo itu dilakukan melalui demonstrasi gerakan Kempo yang dilakukan lebih dari 30 kenshi, termasuk para atlet peraih medali dalam ajang World Championship Shorinji Kempo di San Mateo, California, AS.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dalam amanatnya secara khusus menyampaikan terima kasih untuk Simpai Barnabas atas jasa-jasanya membesarkan olahraga kempo di Provinsi Selaksa Nusa itu.

"Atas nama pemerintah perkenankan kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Simpai Barnabas nDjurumana atas dedikasi tanpa batas bagi pembinaan olahraga kempo di Nusa Tenggara Timur dan Indonesia," kata gubernur dalam linangan air mata.

Gubernur dua periode itu melanjutkan, melalui kempo yang dirintis dan dibina Simpai Barnabas, anak-anak NTT dapat mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Simpai Bernabas meninggal dunia usai mengantar anak didiknya bertanding di World Championship Shorinji Kempo di San Mateo, California, AS pada 27 Juli-3 Agustus 2017

Sebelumnya, Gubernur Lebu Raya mengatakan NTT telah kehilangan seorang tokoh olahraga khususnya olahraga Kempo. "Beliau mengabdi sampai akhir hayatnya," katanya.

"Allmarhum Simpai Bernabas telah membina olahraga cabang Kempo sejak berdirinya di Nusa Tenggara Timur," katanya.

Almarhum, menurutnya, dikenal sebagai orang yang disipilin dan tegas bahkan keras dalam membina anak-anak Kempo.

Dengan pola pembinaan yang disipilin tegas dan keras, anak-anak atlet Kempo bisa meraih medali emas, perak dan perunggu, berprestasi mengharumkan nama NTT.

Untuk itu pada momentum peringatan HUT-72 Kemerdekaan RI itu, Gubernur Lebu Raya berharap agar jasa-jasa, kedisiplinan dan ketegasan sang guru Kempo itu terus diwariskan untuk generasi di provinsi itu.

"Apa yang dilakukan Bapak Simpai Barnabas ini patut menjadi contoh yang baik bagi kita semua untuk bersama-sama membangun daerah ini menjadi lebih maju dan sejahtera," katanya.