Rote Jadi Pusat Pengembangan Produk Perikanan

id Perikanan

Rote Jadi Pusat Pengembangan Produk Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur sebagai pusat pengembangan produk dan hasil kelautan dan perikanan guna meningkatan produksi perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menjadikan Kabupaten Rote Ndao, NTT sebagai pusat pengembangan produk dan hasil kelautan dan perikanan guna meningkatkan produksi perikanan di daerah ini.
Kupang (Antara NTT) - Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menjadikan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur sebagai pusat pengembangan produk dan hasil kelautan dan perikanan guna meningkatkan produksi perikanan di daerah ini.

"Ini merupakan salah satu program yang tengah dikampanyekan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mendorong peningkatan produksi perikanan di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Stasiun KIPM Kelas I Kupang Edi Santoso ketika dihubungi di Kupang, Jumat.

Edy menjelaskan hal itu terkait langkah antisipasi Balai Karantina Perikanan Kupang, setelah ditetapkan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur sebagai pusat pengembangan produk dan pengolahan hasil kelautan dan perikanan di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah kepemimpinan Menteri Susi Pujiastuti telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp350 miliar dari APBN untuk pengelolaan dan pengembangan pulau-pulau kecil di kawasan pebatasan yang tersebar di 15 lokasi yaitu Pulau Rote di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Natuna, Simeulue, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai, Biak Numfor, Sangihe, Moa, Tual, Saumlaki, Sarmi, Tahuna dan Merauke.

Menurut Edy, dalam mendukung program yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pijiastuti, Balai Karantina Kupang, telah melakukan langkah antisipasi berupa pembentukan pos karantina perikanan di pulau terselatan Indonesia yang berbatasan dengan negara Australia itu.

"Untuk menyukseskan program ini kami yang merupakan binaan Kementerian Kelautan dan Paerikanan sudah siap mendukung program ini dalam kaitan pengendalian mutu pengolahan ikan dengan membentuk pos pemantau pengendalian mutu di daerah itu," kata Edy.