Paket Ekonomi XVI Gairahkan Pertumbuhan

id paket ekonomi

Paket Ekonomi XVI Gairahkan Pertumbuhan

James Adam

Paket Kebijakan Ekonomi XVI terkait dengan kemudahan investasi akan menggairakan para investor menanamkan modalnya di daerah dan memicu pertumbuhan ekonomi.
Kupang (Antara NTT) - Pengamat ekonomi Dr James Adam menyatakan optimistik bahwa Paket Kebijakan Ekonomi XVI terkait dengan kemudahan investasi akan menggairakan para investor menanamkan modalnya di daerah dan memicu pertumbuhan ekonomi.
 
"Paket kebijakan ini merupakan program besar untuk mempercepat pelaksanaan investasi di antaranya persoalan perizinan di pusat dan daerah yang diselesaikan dengan satu model dan kelancaran proses untuk menggairahkan investasi," katanya di Kupang, Senin, (21/8).

Anggota IFAD (International Fund for Agricultural Development) untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, mengatakan hal itu terkait Paket kebijakan baru sebagai salah satu upaya menggenjot investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ini merupakan upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk memajukan investasi di antaranya penguatan infrastruktur, perbaikan peraturan dan perbaikan kualitas pelayanan investasi, di antaranya dengan menghapus 3.000 Peraturan Daerah yang berpotensi menghambat proses investasi," katanya.

Upaya tersebut, menurut mantan dosen ekonomi Universtias Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang itu, telah membuahkan hasil berupa perbaikan signifikan dalam kemudahan investasi Indonesia. 

"Apalagi Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara yang melakukan perbaikan signifikan dalam investasi. Selain itu, tahun ini, peringkat Indonesia menurut Bank Dunia dalam hal kemudahan berbisnis meningkat dari 129 (2014) menjadi 91 (2017)," katanya.

Menurut dia, langkah-langkah dan kebijakan (I-XV) yang dilakukan pemerintah telah memberikan hasil yang positif antara lain berkurangnya prosedur, waktu, biaya dalam memulai usaha, mendaftarkan property, izin konstruksi, pembayaran pajak dan lain-lain.

Ia mengatakan layanan perizinan yang cepat dan murah dan mudah masih dominan menjadi faktor penghambat minat investor untuk menanamkan modalnya. 

"Layanan perizinan masih menjadi faktor penghambat yang dominan selain faktor kepastian dan sarana-prasarana dalam upaya menarik minat dan meningkatkan serta merealisasikan target investasi ke daerah," katanya.

Namun katanya berbagai langkah dan kebijakan dari pemerintah terkait dengan layanan perizinan dan percepatannya telah dilakukan berulang kali dan sebentar lagi akan diluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi ke XVI yang mengatur atau mempermudah perizinan investasi.

Paket-paket kebijakan tersebut, menurut dia, untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, telah berdampak positif terutama terhadap perbaikan iklim investasi.

"Kita sudah sampai pada paket ke-15 dan sebentar lagi paket ke-16 diluncurkan, isinya mulai dari bagaimana memberi kemudahan memulai usaha terutama bagi investor dalam berbagai jenis usaha," katanya.

Ia mencontohkan di BKPM ada perizinan tiga jam untuk delapan izin sekaligus dan Investor sudah banyak memanfaatkan. 
     
Presiden Joko Widodo saat membuka Pameran Indonesia Properti Expo 2017 di Jakarta Convention Center meminta agar layanan perizinan untuk perumahan dapat dipercepat di seluruh daerah.

"Masalah pertama, perizinan, selalu yang disampaikan ke saya, `Pak perizinan`. Urusan ini dari dulu sampai sekarang tidak rampung-rampung. Ini masalah klasik dan sering membuat jengkel para pengembang properti karena mereka ingin cepat dan kita mempersulit seperti ini yang harus dihilangkan," kata Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Jumat, (18/8).

Presiden pun berjanji akan mengecek satu per satu daerah mana yang perizinan perumahannya masih sulit, sehingga langsung menelepon gubernur, bupati, wali kotanya.  Ia mengingatkan bahwa hanya daerah yang cepat memberikan pelayananlah menjadi daerah yang memenangi kompetisi.