69 Anak di Kupang Gizi Buruk

id gizi buruk

69 Anak di Kupang Gizi Buruk

Kabupaten Kupang, NTT mencatat 69 penderita gizi buruk di wilayah tersebut dari sekitar 100 penderita pada 2016.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang mencacat jumlah penderita gizi buruk di daerah ini masih menyisakan sekitar 69 dari 100 anak penderita kekurangan cakupan gizi yang memadai.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mencacat jumlah penderita gizi buruk di daerah ini masih menyisakan sekitar 69 dari 100 anak penderita kekurangan cakupan gizi yang memadai.

"Jumlah penderita gizi buruk di daerah itu terus kami tangani melalui program pemberian makanan tambahan, sehingga jumlahnya pun ikut berkurang dari 100 menjadi 69 anak penderita gizi buruk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Robert Amaheka kepada wartawan di Oelamasi, Senin.

Robert Amaheka menjelaskan hal itu terkait adanya temuan salah satu lembaga swadaya masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencatat sekitar 200 anak di Kabupaten Kupang menderita gizi buruk.

Data yang diungkapkan salah satu LSM di NTT itu, menurut dia, sangat diragukan kebenaran karena berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai Puskesmas di Kabupaten Kupang hanya 69 penderita.

"Jumlah penderita ini juga semakin berkurang karena proses pendampingan terus dilakukan petugas kesehatan termasuk memberikan vitamin dan PMT terhadap penderita dilakukan secara rutin di Puskesmas," kata Amaheka.

Menurut dia, terjadinya kasus gizi buruk selama ini karena asupan gizi terhadap penderita kurang memadai dalam keluarga.

Perbedaan jumlah penderita yang dimiliki pemerintah dan LSM, menurut dia, karena indikator yang digunakan pemerintah dan LSM dalam menentukan kriteria penderita gizi buruk sangat berbeda.

"Dinas kesehatan mengunakan indikator tinggi badan dan berat badan anak dalam menentukan penderita gizi buruk, sedangkan LSM mengunakan indikator lain yang lebih umum yaitu mengukur besar pergelangan tangan anak," kata Amaheka.

Robert Amaheka mengatakan, pemerintah daerah ini sedang mempersiapkan fasilitas terapi feeding center (TFC) di Puskesmas Camplong untuk kepentingan perawatan dan pemulihan kesehatan penderita gizi buruk.

"Bulan depan kita sudah membangun fasilitasnya untuk mendukung pemulihan kesehatan penderita gizi buruk," katanya dan menambahkan penderita gizi buruk yang memiliki penyakit penyerta akan dirawat di Puskesmas Camplong.

"Jika kondisi gizi buruknya mulai membaik maka penderita dikembalikan ke komunitas seperti Posyandu dan keluarga," kata Amaheka.