Musdalub Golkar Sebelum Pendaftaran Cagub NTT

id golkar

 Musdalub Golkar Sebelum Pendaftaran Cagub NTT

Ketua Harian DPD Partai Golkar NTT Muhammad Ansor ketika memberikan keterangan pers terkait dengan Musdalub partai tersebut di Kupang, Selasa (5/9). (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

"Sebelum pendaftaran calon gubernur mendatang kami harus sudah punya ketua definitif karena yang mendaftar harus ketua definitif," kata Mohammad Ansor.
Kupang (Antara NTT) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar memastikan menggelar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) sebelum penetapan calon Gubernur NTT untuk memilih Ketua DPD menggantikan Ibrahim Agustinus Medah yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu.

"Sebelum pendaftaran calon gubernur mendatang kami harus sudah punya ketua definitif karena yang mendaftar harus ketua definitif," kata Ketua Harian DPD Partai Golkar NTT Mohammad Ansor kepada wartawan di Kupang, Selasa, (5/9).

Pelaksanaan Musdalub merupakan tugas pelaksana tugas (Plt) yang nantinya akan ditunjuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. "Setelah Plt ditunjuk baru bisa mengadakan Musdalub untuk menggantikan Pak Medah (sapaan Ibrahirm Agustinus Medah)," katanya.

Ia mengatakan, pergantian Medah yang telah memilih "lompat pagar" ke Partai Hanura beberapa waktu lalu itu hanya bisa dilakukan melalui Musdalub, "Karena Pak Medah dipilih melalui Musda," katanya.

"Kalau dia (Medah) mengundurkan diri maka Musdal-ah yang harus menggantikan dia, kalau kami yang di bawah dipilih formatur tapi kalau Pak Medah tidak bisa," katanya.

Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan langkah itu merupakan bagian dari legitimasi partai berlambang pohon beringin itu terkait mekanisme pemilihan pimpinan partai di daerah. 

Untuk itu, katanya, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Ketua DPD baru dalam Musdalub meski diterima semua kader dan pimpinan partai.

"Kalau ditunjukkan si A atau si B maka akan menjadi polemik, walaupun nanti dalam Musdalub ada proses demokrasi yang bermain yah silahkan saja," katanya. 

Lebih lanjut terkait Pilgub NTT 2018 mendatang, Ansor mengatakan partai Golkar belum memutuskan calon gubernur berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya. 

Ia mengatakan, DPP Golkar bersama Partai Nasdem masih melakukan pengkajian untuk mengusulkan calon gubernur dan wakil gubernur dengan melihat hasil survey yang ada untuk menentukan mitra koalisasi.

Pihak partai katanya, masih membangun komunikasi politik dengan partai-partai lainnya untuk menentukan mitra koalisi mengingat tidak ada satupun partai yang memiliki jumlah kursi yang cukup untuk mengusung calonnya sendiri. 

"Karena itu kami belum tetapkan mitra koalisasi dan semuanya juga nanti tergantung dari keputusan DPP Golkar," demikian Mohammad Ansor.