Pasar Murah Gerakan Membantu Masyarakat

id bulog

Pasar Murah Gerakan Membantu Masyarakat

Efdal Marlius Sulaiman

kegiatan pasar murah yang digelar pihaknya setiap hari di Kupang, untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
Kupan (Antara NTT) - Kepala Perum Bulog Divre Nusa Tenggara Timur Efdal Marlius Sulaiman mengatakan kegiatan pasar murah yang digelar pihaknya setiap hari di Kupang, untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.

"Kami tetap terus menggelar pasar murah tersebut tanpa harus menunggu adanya kenaikan harga komoditas tertentu di pasar," kata Efdal di Kupang, Kamis, berkaitan dengan HET beras serta dampaknya terhadap pemenuhan pangan bagi masyarakat di daerah kepulauan ini.

Menurut dia, masyarakat akan merasa terbantu jika Bolug sebagai penjaga gawang pangan tetap menyiapkan kebutuhan pokok untuk mereka dalam bentuk pasar murah tersebut.

Ia mengatakan pemberlakukan HET beras sejak 1 September 2017 belum membawa dampak terhadap komoditas beras di NTT, karena harga beras medium dan premium, umumnya dijual dengan harga di bawah HET.

Jika HET beras medium ditetapkan pemerintah sebesar Rp9.450/kg, maka harga jualnya di pasaran Kupang masih sekitar Rp9.000/kg. Demikian pun halnya dengan HET beras jenis premium.

"Jika pemerintah menetapkan HET beras premium untuk wilayah NTT seharga Rp3.500/kg, maka yang dijual di pasaran Kupang umumnya seharga Rp13.300/kg," katanya menjelaskan.

Menurur Efdal, Permendag No.47 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, belum membawa dampak terhadap masyarakat daerah ini.

Namun demikian, kata dia, situasi tersebut bukan berarti membuat Perum Bulog NTT terlena, tetapi mendorongnya untuk terus menjaga stabilitas harga di pasaran, dengan tetap menggelar pasar murah.

Secara nasional Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sudah disepakati sebesar Rp9.450/kg untuk beras jenis medium, dan Rp12.800/kg untuk beras jenis premium.

"Ini sudah menjadi konsensus kita bersama. Kalau konsensus itu kita jaga dan dukung bersama, maka tidak ada lagi terjadi gejolak harga di pasaran, sebagai mana kita rasakan saat menjelang hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri 1438 H," katanya menambahkan.