DKP NTT Dorong Nelayan Menabung

id nelayan

DKP NTT Dorong Nelayan Menabung

Ikan melimpah setelah melaut, namun nelayan NTT tetap saja miskin.

"Kesejahteraan nelayan kita masih rendah bukan karena mereka miskin, tapi karena pola hidup mereka masih bersifat pragmatis sehingga membuat mereka jarang menabung," kata Ganef Wurgiyanto.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nusa Tenggara Timur terus mendorong para nelayan di daerah ini untuk menabung dengan menyisihkan sebagian pendapatan yang diperoleh dari hasil melaut.

"Kesejahteraan nelayan kita masih rendah bukan karena mereka miskin, tapi karena pola hidup mereka masih bersifat pragmatis sehingga membuat mereka jarang menabung," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto di Kupang, Sabtu, .

Ia mengatakan pendapatan yang diperoleh dari hasil tangkapan hari itu bisa dihabiskan hari itu juga, padahal sekali melaut nelayan bisa dapat keuntungan jutaan rupiah. "Jika dibandingkan dengan para petani, pendapatan nelayan kita bisa berkali-kali lipat hasilnya," ujarnya.

Menurut Ganef, pola hidup yang tidak betul itu mengakibatkan kebutuhan nelayan terlihat tinggi (high cost) karena dipicu oleh kondisi lingkungan di sekitarnya, di mana ada tempat pendaratan ikan, di situ juga berjamur tempat hiburan malam.

"Kita bisa membandingkan wilayah pertanian di Oesao, Kabupaten Kupang dengan basis-basis nelayan yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya. Tidak ada tempat hiburan di daerah pertanian, sehingga para petani fokus pada pekerjaannya, beda dengan lokasi basis-basis nelayan," katanya pula.

Ganef mengaku sangat memahami dan mengenal betul pola hidup para nelayan setempat terkait bagimana mereka memanfaatkan pendapatan dari hasil melaut.

"Sehingga kalau dikatakan nelayan itu miskin, maka itu terlalu teoritis karena tidak memahami betul kondisi di lapangan. Nelayan kita itu hanya memancing saja tanpa modal apa-apa bisa dapat ratusan ribu hingga jutaan rupiah," katanya.

Karena itu, Ganef memandang penting untuk terus mendorong masyarakat nelayan di provinsi ini agar bijak menata pendapatannya, salah satunya di antaranya adalah dengan menabung sehingga mereka bisa memanage keuangannya dengan baik untuk kebutuhan jangka panjang..

Menurutnya, upaya itu dapat dilakukan pula melalui dukungan kerja sama antara perusahan perikanan dengan pihak perbankan.

"Jadi kalau ikan yang dijual ke perusahaan, uangnya tidak harus dibayar semua tetapi langsung disisihkan ke perbankan. Kerja sama seperti ini yang dibutuhkan karena umumnya nelayan kita masih kaku berurusan dengan perbankan," kata dia.

Selain itu, Ganef berharap kegiatan-kegiatan pemberdayaan nelayan dari berbagai pihak lainnya dapat menyasar pada bagaimana mengubah pola pikir dan kehidupan para nelayan agar bisa mandiri.