Mengenang Sejarah Bangsa Lewat Film G30S/PKI

id Film

Mengenang Sejarah Bangsa Lewat Film G30S/PKI

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di Indonesia

Sekitar pukul 19.00 Wita, warga di sekitar kompleks Koramil yang terletak di Jalan Timor Raya itu mulai berdatangan dan "menyemut" di halaman Markas Koramil tersebut.
Kupang (Antara NTT) - Halaman depan Markas Komando Rayon Militer (Koramil) 1601/Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (21/9) malam, berubah menjadi lautan manusia ketika otoritas setempat memutar film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI produksi tahun 1984.

Sekitar pukul 19.00 Wita, warga di sekitar kompleks Koramil yang terletak di Jalan Timor Raya itu mulai berdatangan dan "menyemut" di halaman Markas Koramil tersebut.

Sekitar pukul 20.30 Wita, film sejarah yang mengisahkan tentang kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) pada peristiwa menjelang Hari Kesaktian Pancasila itu, baru mulai diputar.

"Ini hiburan yang mengedukasi sehingga saya bawa anak dan istri untuk menyaksikan film tersebut," kata Muhammad Kofi, warga Oesapa Kota Kupang yang ditemui di lokasi pemutaran film tersebut.

Menurutnya pemutaran film sejarah seperti Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI harus diketahui oleh anak-anak sekolah yang baru mulai tumbuh agar bisa memahami sejarah kelamnya Bangsa Indonesia.

"Anak saya saat ini sudah dibangku SMP, namun tidak tahu sama sekali tentang sejarah PKI tersebut. Karena itu, lewat film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI ini, anak saya bisa memahami tentang sejarah kelamnya bangsa ini," ujar Muhammad.

Ia mengakui bahwa pada era 1990-an, anak-anak yang masih berada di bangku SD sudah mulai mengetahui sejarah soal partai berlambang palu arit tersebut, namun belum melihat secara fisik bentuk kekejaman yang dilakukan oleh PKI pada 1965.

"Saya berpendapat, pemutaran film sejarah seperti ini harus dipertahankan. Kalau perlu ada juga pemutaran film sejarah yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan mengusir para penjajah sampai Indonesia merdeka," katanya menambahkan.

Sementara itu, Nova, seorang ibu rumah tangga yang datang membawa dua orang anaknya ke acara nonton bareng tersebut mengatakan mendukung sepenuhnya pemutaran kembali film sejarah yang mengisahkan tentang kekejaman PKI di Indonesia pada saat itu.

"Kalau bisa setiap tahun film ini diputar. Jangan hanya di layar lebar seperti ini tetapi di televisi juga seperti dulu waktu saya masih muda," katanya mengenang.

Menurut Nova, pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) itu sebagai wahana edukasi bagi anak-anak didik di jaman sekarang dan yang akan datang.

"Biarkan film itu menjadi polemik di Pulau Jawa, namun bagi kita di NTT penting juga untuk menontonnya, karena merupakan bagian dari sejarah kelam masa lalu bagi Bangsa Indonesia," katanya.