"Impounding" Bendungan Raknamo Ditargetkan Awal 2018

id Raknamo

"Impounding" Bendungan Raknamo Ditargetkan Awal 2018

Progres pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sampai saat ini sudah mencapai 95,92 persen. Tahapan penggenangan air (impounding) ditargetkan akan dimulai pada awal 2018. (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Target penggenangan air (impounding) untuk Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diperkirakan pada awal 2018.
Oelamasi (Antara NTT) - Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan mengatakan target penggenangan air (impounding) untuk Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diperkirakan pada awal 2018.

"Progres pembangunan Bendungan Raknamo sampai saat ini sudah mencapai 95,92 persen, sehingga kami menargetkan pada awal 2018 sudah bisa dilakukan impounding (penggenangan air) di bendungan tersebut," katanya kepada wartawan di Kantor Operasional Bendungan Raknamo, sekitar 20 kilometer dari Oelamasi ibu kota Kabupaten Kupang, Sabtu.

Ia menyebut, progres pembanguan Bendungan Raknamo yang dibangun di atas lahan seluas 243,39 hektare yang semula berada dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas Sisimeni Sanam itu terus dipercepat, dan saat ini sudah mencapai 95,92 persen.

Realisasi pekerjaan yang telah dilaksanakan hingga September 2017 yakni pembangunan tubuh bendungan utama, saluran dan terowongan pengelak, bangunan pelimpah, bendungan pelana (saddle dam).

Selain itu, primary cover dam, bangunan gardu pandang, pemasangan instrumen tubuh bendungan, serta akses jalan masuk 3,5 kilometer, dan jalan inspeksi sepanjang 8,7 kilometer.

Sisa pekerjaan yang dilakukan, lanjutnya, yakni bagian hydro mechanical untuk turbin, penyelesaian jalan lingkar yang masih tersisah lebih dari 500 meter dan lainnya yang bersifat perapian atau finishing.

Sosiawan menjelaskan, dengan simulasi curah hujan sekitar 1.200 milimeter per tahun maka proses penggenangan air pada bendungan akan bisa penuh secara maksimal dalam dua kali musim hujan.

"Namun kalau kita lihat beberapa tahun belakangan ini curah hujan cukup baik atau bisa lebih dari 1.200 milimeter per tahun sehingga kalau seperti itu maka bisa maksimal dalam satu musim hujan saja," katanya.

Untuk itulah, pihaknya harus memastikan sebelum memasuki musim hujan mendatang, konstruksi penutup sudah dituntaskan untuk persiapan penggenangan (impounding).

"Sebelum itu kami juga harus melakukan proses sertifikasi dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB) yang kami harapkan bisa terealisasi pada akhir tahun ini," katanya.

Ia mengatakan, Bendungan Raknamo dengan kapasitas layanan air 100 liter/detik itu diyakini dapat memenuhi kebutuhan air baku maupun irigasi masyarakat di sekitar lokasi bendungan hingga Kota Oelamasi, Kabupaten Kupang.

"Saya yakni pengoperasian bendungan ini nantinya akan berdampak besar untuk pembangunan irigasi pertanian masyarakat di Kabupaten Kupang sendiri dan bisa menjawab kekurangan air baku yang selama ini dikeluhkan masyarakat," katanya.