Peralatan Keselamatan Kapal Sangat Minim

id Tenggelam

Peralatan Keselamatan Kapal Sangat Minim

Foto ilustri KM Kenangan Indah yang tenggelam di Teluk Mulut Kumbang, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (23/9) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.

"Kami menemukan bahwa kapal itu tidak memiliki alat penerangan serta alat pompa air jika kapal kemasukan air," kata Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi.
Kupang (Antara NTT) - Kepolisian Resor Alor di Kalabahi menyebutkan peralatan keselamatan yang dimiliki KM Kenangan Indah yang tenggelam di Teluk Mulut Kumbang, wilayah Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (23/9) dini hari, amat sangat minim.

"Kami menemukan bahwa kapal itu tidak memiliki alat penerangan serta alat pompa air jika kapal kemasukan air," kata Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi saat dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu.

Akibat tak ada alat penerangan di dalam kapal tersebut maka saat malam tiba, nahkoda kapal tak mengetahui bahwa ada gelombang yang akan menghantam kapal tersebut.

Di samping itu juga tidak adanya alat pompa air untuk membuang air keluar dari kapal yang menyebabkan kapal dengan mudah dipenuhi air dan tenggelam.

"Apalagi tak ada radarnya. Seharusnya kapal-kapal penumpang seperti itu mempunyai kelengkapan yang bisa memudahkan pelayaran," ujarnya.

Pihak kepolisian, lanjutnya, juga sudah memeriksa nakhoda kapal tersebut Abdul Rasid. Akibat tenggelamnya kapal tersebut kerugian materil yang dialami oleh para penumpang dan juga awak kapal diperkirakan mencapai sekitar Rp100 juta.

Sementara itu terkait adanya penumpang kapal yang tenggelam dan hilang saat kapal itu dihantam gelombang pada pukul 01.30 Wita, saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim pencari dan penyelamat dari unsur Basarnas, Polri, dan TNI di Kabupaten Alor.

"Tim SAR gabungan dari unsur Kepolisian, TNI, Basarnas serta pemerintah di Alor sedang melakukan upaya pencarian terhadap korban yang hilang dalam peristiwa itu," kata Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Kupang, I Nyoman Sidakara.

KM Kenangan Indah yang dinakhodai Abdul Rasid tengelam di Teluk Mulut Kupang, Kabupaten Alor, Sabtu (23/9) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.

Kapal yang yang ditumpangi 20 orang itu penuh dengan muatan berupa beras, minyak tanah, bensin serta berbagai barang dagangan lainnya karam setelah dihantam gelombang besar, menyebabkan salah satu penumpang bernama Hasanudin Basir hilang. 

Belum ditemukan
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Kupang I Nyoman Sidakarya yang dihubungi secara terpisah mengatakan Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan Hasanudin Basir yang hilang dalam musibah tenggelamnya KM Kenangan Indah di Teluk Mulut Kumbang itu.

"Pencarian hari pertama dilakukam tim SAR gabungan belum menemukan korban yang dilaporkan hilang itu. Kini, upaya pencarian masih tetap terus dilanjutkan oleh tim SAR gabungan," katanya menambahkan.

KM Kenangan Indah saat itu dalam pelayaran dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor menuju Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata di Pulau Lembata. Selain mengangkut 16 orang penumpang plus empat orang ABK, juga sarat dengan muatan berupa beras, minyak tanah, bensin serta berbagai barang dagangan lainnya.

Namun, ketika memasuki wilayah perairan di sekitar Teluk Mulut Kumbang yang terkenal ganas itu, kapal naas itu dihantam gelombang besar sampai akhirnya tenggelam. Kapal tersebut, sama sekali tidak dilengkapi dengan fasilitas keselamatan.

Sebanyak 14 orang penumpang bersama empat ABK berhasil menyelamatkan diri, sementara Hasanudin Basir, salah seorang penumpang lainnya, dilaporkan menghilang dan masih terus dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.

Dalam musibah itu 19 orang termasuk dua orang anak berhasil diselamatkan nelayan yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut mantan Kepala Kantor Basarnas Denpasar ini, proses pencarian terhadap korban tidak bisa dilanjutkan karena kondisi sudah mulai gelap. "Kami akan melanjutkannya pada Minggu (24/9) pagi," demikian I Nyoman Sidakarya.