Washington (ANTARA) - Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan dan Amerika Serikat mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia yang digunakan untuk perang melawan Ukraina.

Kecaman itu disampaikan  Korsel dan AS melalui percakapan telepon pada Selasa, (9/1/2024) kata Gedung Putih.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Chang Ho-jin membahas peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia serta aksi provokatif Korea Utara di sepanjang Zona Demiliterisasi Korea.

Pembicaraan itu adalah tindak lanjut dari pengungkapan oleh AS bahwa Korea Utara memberikan puluhan rudal balistik kepada Rusia. Beberapa dari rudal itu sudah diluncurkan ke Ukraina pada 30 Desember 2023, kemudian 2 Januari 2024, dan Sabtu pekan lalu.

“Kedua penasihat keamanan mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia, serta penggunaan rudal itu oleh Rusia dengan sasaran Ukraina," kata Gedung Putih dalam penyataan tertulis.

"Mereka menyatakan penyerahan dan penggunaan senjata tersebut menambah penderitaan warga Ukraina, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, melemahkan rezim non proliferasi (nuklir) global, dan mengancam keamanan wilayah Eropa, Semenanjung Korea, dan Indo-Pasifik," kata  Gedung Putih.

Dalam pembicaraan via telepon itu, kedua pejabat berkomitmen mendukung Ukraina dan rakyatnya.

Kedua belah pihak juga bertekad untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan-tantangan keamanan bersama guna memperkuat perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan seluruh dunia.

Sumber: Yonhap

Baca juga: Sekutu siap mengambil langkah tegas jika ada kesepakatan transaksi senjata Rusia-Korut
Baca juga: AS ingatkan Korut tidak menjual senjata kepada Rusia
Baca juga: Rusia bekerja sama dengan Korut untuk dapatkan senjata, menurut AS


 





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korsel dan AS kecam Korut kirim rudal ke Rusia untuk lawan Ukraina

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024