Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua bersama pemangku kepentingan di Kabupaten Belu, Provnsi NTT memperkenalkan aplikasi All Indonesia di PLBN Mota Ain guna mempermudah proses kedatangan WNI dan WNA melalui layanan terintegrasi lintas instansi perbatasan.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra dari Atambua Kamis mengatakan keberadaan aplikasi All Indonesia itu sebagai langkah akselerasi layanan lintas batas yang lebih cepat, terintegrasi, dan berstandar internasional.
Dia menjelaskan aplikasi yang mulai dijalankan pada 1 Oktober 2025 itu menyederhanakan proses deklarasi penumpang yang sebelumnya dilakukan berulang kali.
“Sekarang cukup sekali melalui satu aplikasi yang langsung terhubung dengan Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Kesehatan,” katanya.
Sosialisasi di PLBN Mota Ain juga membahas mitigasi potensi kendala, seperti kesiapan jaringan, kebutuhan perangkat, serta masyarakat yang belum memiliki email.
Bahkan, muncul gagasan melibatkan porter dengan seragam khusus untuk membantu pelintas.
Implementasi perdana aplikasi All Indonesia dijadwalkan berlangsung 1 Oktober 2025. Agus menambahkan dari perbatasan Mota Ain, Indonesia ingin menunjukkan bahwa transformasi digital pelayanan publik hadir bukan hanya di kota besar, tetapi juga di beranda depan negara.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, Arvin Gumilang ditemui di Kupang, menambahkan kesiapan sumber daya manusia dan perangkat menjadi faktor penting.
“Sosialisasi kepada masyarakat, porter, maupun stakeholder lintas sektor menjadi kunci agar sistem ini berjalan lancar,” ujar dia.
Sebelumnya Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Komjen Pol (Purn) Agus Andrianto, menegaskan digitalisasi merupakan salah satu dari 13 Program Akselerasi.
“Kita ingin menghadirkan layanan keimigrasian yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberi kenyamanan bagi setiap pelintas. All Indonesia adalah jawaban nyata dari upaya itu,” ujarnya.
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, menegaskan aplikasi ini akan menjadi role model digitalisasi pintu masuk Indonesia.
“Kita ingin membangun kesan positif bagi siapa pun yang masuk ke negeri ini. Aplikasi ini bukti nyata bahwa Indonesia serius menghadirkan pelayanan publik modern,” ujarnya.