Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) memastikan penyediaan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri terjamin kualitas dan keamanannya.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra kepada wartawan di Kupang, Rabu, mengatakan Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko memastikan kualitas serta keamanan pangan untuk MBG yang disalurkan di Kota Kupang.

“Kami tidak hanya menyalurkan, tetapi juga menjamin bahwa setiap porsi makanan yang diterima anak-anak kita adalah makanan yang betul-betul aman dan bergizi,” katanya.

Program MBG yang dijalankan oleh Polda NTT telah berjalan sejak Juli 2025 dan telah memberikan manfaat bagi 2.692 penerima, terdiri atas siswa sekolah, guru, dan petugas posyandu di berbagai wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Penyaluran MBG dilakukan melalui SPPG Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang Polda NTT ke sejumlah lembaga pendidikan dan layanan masyarakat di Kota Kupang.

Baca juga: Polda NTT menanam jagung di 1.111 ha dukung lumbung pangan nasional
Baca juga: Kapolda NTT ajak warga amankan ternak di jalur Tour de Entete 2025

Mulai dari seperti SMK Negeri 1 Kupang, SMP Negeri 1 Kupang, TK Kemala Bhayangkari, PAUD Belajar Mandiri, serta Posyandu Mawar dan Posyandu Kemala Bhayangkari.

Ia menjelaskan, tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) bersama ahli gizi dilibatkan sebagai pilar utama dalam penyediaan makanan. Pengawasan ketat dilakukan mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses memasak di dapur SPPG SPN Polda NTT.

“Hasil pemeriksaan oleh tim food safety menunjukkan standar kebersihan yang tinggi telah diterapkan. Pengecekan meliputi kebersihan dapur dan kualitas bahan baku,” ujarnya.

Tim Biddokkes memastikan kondisi dapur selalu bersih, bahan baku yang digunakan segar, dan seluruh peralatan masak higienis.

“Setiap pagi, aktivitas di dapur SPPG diawali dengan pencucian dan penimbangan bahan segar seperti sayur, daging, dan telur sesuai kebutuhan gizi yang ditetapkan tenaga ahli,” ujar dia.

Setelah itu, juru masak mengolah bahan dengan memperhatikan standar kebersihan dan kandungan gizi seimbang sebelum makanan dikemas dan didistribusikan ke sekolah serta posyandu penerima manfaat.


Pewarta : KK
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2025