Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan intelijen media dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI), Indonesia Indicator (I2) memaparkan 10 perempuan paling berpengaruh di media sosial Twitter pada tahun 2021.
"Kriteria perempuan berpengaruh di Twitter ditetapkan berdasarkan jumlah engagement atau ketertarikan yang dihitung dari formulasi reaksi total (like, comment, retweet, share, dan view count) yang diterima oleh tokoh–tokoh perempuan pada akun sosial medianya," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat memaparkan hasil riset bertajuk "Perempuan dalam Media Sosial" untuk memperingati Hari Kartini, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis, (22/4).
I2 pun menobatkan aktris dan model Anya Geraldine sebagai Perempuan Paling Berpengaruh di media sosial (medsos) Twitter 2021.
Pemilik akun @Anyaselalubenar dengan jumlah follower mencapai 3,1 juta itu mengantongi engagement di Twitter sebanyak 3.313.124,05.
Menurut Rustika, Anya aktif menggunakan sosial media untuk berbagi kegiatan sehari-hari. Ia kerap mencuit tetang curahan perasaan dan kepentingan bisnisnya.
Cuitan terpopuler Anya Geraldine yang terpopuler dan paling banyak mendapat like dan retweet, kata dia, diposting pada 9 Oktober 2020.
Saat itu, Anya mencuit "I love you all sayang, please be safe for me:)". Cuitan itu merupakan dukungan Anya kepada para mahasiswa yang menggelar demonstrasi menolak UU Omnibus Law yang disahkan DPR.
Peringkat kedua perempuan paling berpengaruh di Twitter adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menurut Rustika, Susi mengantongi engagement sebesar 1.287.243,95. Pemilik akun @susipudjiastuti dengan 2,4 juta follower itu aktif di Twitter dengan cuitan yang berisi kritik dan saran kepada pemerintah terkait kebijakan-kebijakan yang dianggap berpotensi merugikan rakyat dan negara.
Cuitan Susi Pudjiastuti yang terpopuler di Twitter di-posting pada tanggal 12 Juni 2020. Saat itu Susi mem-posting berita berjudul "Susi: Saya Mohon ke Presiden, Cegah Kembalinya Kapal Asing".
Dalam posting itu, Susi mencuit "Dengan segala kerendahan hati & ketulusan sebagai mantan pembantu Bapak..." Cuitan yang dilengkapi dengan emot memohon itu di Retweet sebanyak 30,1 ribu kali, 72,9 ribu likes dan 1.420 quote tweets.
Peringkat ketiga perempuan paling berpengaruh di Twitter, kata Rustika, ditempati Nadhifa Allya Tsana.
Pemilik akun @ntsana_ dengan 2,4 juta follower itu mendapatkan engagement sebesar 1.003.038,96.
Nadhifa adalah penulis yang aktif menggunakan sosial media untuk mengenal lebih dekat para penggemar, mempromosikan buku, film, dan karya-karya.
"Posisi keempat ditempati politikus Partai Demokrat Zara Zettira," ujar Rustika.
Tokoh politik dengan 300,2 ribu follower itu meraih engagement sebesar 917.388,65. Mantan model yang hijrah ke dunia politik itu cukup aktif me-retweet usaha online para followersnya serta menulis kritik yang ditujukan kepada pemerintah.
Peringkat kelima perempuan berpengaruh di Twitter diduduki oleh Nadin Amizah. Pemilik akun @rahasiabulan dengan 307,2 ribu follower itu memiliki engagement sebanyak 793.486,75.
Nadin adalah penyanyi dan penulis lagu yang aktif membagikan opininya di Twitter. Cuitannya selalu menjadi perbincangan yang ramai karena perbedaan opini dengan lainnya.
Publik figur Andini Saras bertengger di posisi keenam perempuan berpengaruh di Twitter. Pemilik akun @ustadchen dengan 197,1 ribu follower itu mengantongi engagement sebesar 448.020,51.
Andini, kata dia, adalah publik figur yang akrab dengan hal-hal yang berkaitan dengan Korea, sehingga sebagian besar para followersnya merupakan K-Popers.
Peringkat ketujuh ditempati Risa Saraswati. Pemilik akun @risa_saraswati dengan 572,3 ribu follower itu mengumpulkan engagement sebesar 440.977,60.
Risa adalah penulis dan content creator horor yang aktif membagikan keseharian dan mengakrabkan diri dengan penikmat karyanya.
Posisi kedelapan diduduki Kalis Mardiasih. Aktivis yang memiliki akun @mardiasih itu mendapatkan engagement sebesar 260.261,45.
Kalis yang memiliki 113,2 ribu follower itu kerap membagikan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan perempuan dan keislaman, serta aktif menyuarakan hak-hak perempuan.
Penyanyi top Indonesia Raisa Andriani berada di posisi kesembilan perempuan berpengaruh di Twitter dengan engagement mencapai 244.356,05. Pemilik akun @raisa6690 dengan 9 juta follower itu aktif di Twitter untuk membantu mempromosikan project miliknya serta sesekali menulis curahan hatinya.
Posisi ke-10 ditempati Neti Herawati dengan total engagement 219.320,30. Pemilik akun @BudeSumiyati dengan jumlah follower mencapai 770,1 ribu itu aktif membagikan cuitan-cuitan humor yang menarik perhatian banyak netizen.
Riset ini, menurut Rustika, dilakukan dari data reaksi warganet atau Netizen berbahasa Indonesia di sosial media Twitter, dalam kurun waktu 19 April 2020-19 April 2021.
Sistem yang dipakai untuk melakukan perhitungan adalah Intelligence Socio Analytics (ISA) yang menganalisis pembicaraan netizen secara "real time".
"Hasil analisis tersebut mewakili data spontan (bukan hasil survei), dari seluruh percakapan netizen," kata Rustika Herlambang.
Baca juga: Mengupas peran media massa di era medsos dalam diskusi virtual
"Kriteria perempuan berpengaruh di Twitter ditetapkan berdasarkan jumlah engagement atau ketertarikan yang dihitung dari formulasi reaksi total (like, comment, retweet, share, dan view count) yang diterima oleh tokoh–tokoh perempuan pada akun sosial medianya," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat memaparkan hasil riset bertajuk "Perempuan dalam Media Sosial" untuk memperingati Hari Kartini, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis, (22/4).
I2 pun menobatkan aktris dan model Anya Geraldine sebagai Perempuan Paling Berpengaruh di media sosial (medsos) Twitter 2021.
Pemilik akun @Anyaselalubenar dengan jumlah follower mencapai 3,1 juta itu mengantongi engagement di Twitter sebanyak 3.313.124,05.
Menurut Rustika, Anya aktif menggunakan sosial media untuk berbagi kegiatan sehari-hari. Ia kerap mencuit tetang curahan perasaan dan kepentingan bisnisnya.
Cuitan terpopuler Anya Geraldine yang terpopuler dan paling banyak mendapat like dan retweet, kata dia, diposting pada 9 Oktober 2020.
Saat itu, Anya mencuit "I love you all sayang, please be safe for me:)". Cuitan itu merupakan dukungan Anya kepada para mahasiswa yang menggelar demonstrasi menolak UU Omnibus Law yang disahkan DPR.
Peringkat kedua perempuan paling berpengaruh di Twitter adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menurut Rustika, Susi mengantongi engagement sebesar 1.287.243,95. Pemilik akun @susipudjiastuti dengan 2,4 juta follower itu aktif di Twitter dengan cuitan yang berisi kritik dan saran kepada pemerintah terkait kebijakan-kebijakan yang dianggap berpotensi merugikan rakyat dan negara.
Cuitan Susi Pudjiastuti yang terpopuler di Twitter di-posting pada tanggal 12 Juni 2020. Saat itu Susi mem-posting berita berjudul "Susi: Saya Mohon ke Presiden, Cegah Kembalinya Kapal Asing".
Dalam posting itu, Susi mencuit "Dengan segala kerendahan hati & ketulusan sebagai mantan pembantu Bapak..." Cuitan yang dilengkapi dengan emot memohon itu di Retweet sebanyak 30,1 ribu kali, 72,9 ribu likes dan 1.420 quote tweets.
Peringkat ketiga perempuan paling berpengaruh di Twitter, kata Rustika, ditempati Nadhifa Allya Tsana.
Pemilik akun @ntsana_ dengan 2,4 juta follower itu mendapatkan engagement sebesar 1.003.038,96.
Nadhifa adalah penulis yang aktif menggunakan sosial media untuk mengenal lebih dekat para penggemar, mempromosikan buku, film, dan karya-karya.
"Posisi keempat ditempati politikus Partai Demokrat Zara Zettira," ujar Rustika.
Tokoh politik dengan 300,2 ribu follower itu meraih engagement sebesar 917.388,65. Mantan model yang hijrah ke dunia politik itu cukup aktif me-retweet usaha online para followersnya serta menulis kritik yang ditujukan kepada pemerintah.
Peringkat kelima perempuan berpengaruh di Twitter diduduki oleh Nadin Amizah. Pemilik akun @rahasiabulan dengan 307,2 ribu follower itu memiliki engagement sebanyak 793.486,75.
Nadin adalah penyanyi dan penulis lagu yang aktif membagikan opininya di Twitter. Cuitannya selalu menjadi perbincangan yang ramai karena perbedaan opini dengan lainnya.
Publik figur Andini Saras bertengger di posisi keenam perempuan berpengaruh di Twitter. Pemilik akun @ustadchen dengan 197,1 ribu follower itu mengantongi engagement sebesar 448.020,51.
Andini, kata dia, adalah publik figur yang akrab dengan hal-hal yang berkaitan dengan Korea, sehingga sebagian besar para followersnya merupakan K-Popers.
Peringkat ketujuh ditempati Risa Saraswati. Pemilik akun @risa_saraswati dengan 572,3 ribu follower itu mengumpulkan engagement sebesar 440.977,60.
Risa adalah penulis dan content creator horor yang aktif membagikan keseharian dan mengakrabkan diri dengan penikmat karyanya.
Posisi kedelapan diduduki Kalis Mardiasih. Aktivis yang memiliki akun @mardiasih itu mendapatkan engagement sebesar 260.261,45.
Kalis yang memiliki 113,2 ribu follower itu kerap membagikan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan perempuan dan keislaman, serta aktif menyuarakan hak-hak perempuan.
Penyanyi top Indonesia Raisa Andriani berada di posisi kesembilan perempuan berpengaruh di Twitter dengan engagement mencapai 244.356,05. Pemilik akun @raisa6690 dengan 9 juta follower itu aktif di Twitter untuk membantu mempromosikan project miliknya serta sesekali menulis curahan hatinya.
Posisi ke-10 ditempati Neti Herawati dengan total engagement 219.320,30. Pemilik akun @BudeSumiyati dengan jumlah follower mencapai 770,1 ribu itu aktif membagikan cuitan-cuitan humor yang menarik perhatian banyak netizen.
Riset ini, menurut Rustika, dilakukan dari data reaksi warganet atau Netizen berbahasa Indonesia di sosial media Twitter, dalam kurun waktu 19 April 2020-19 April 2021.
Sistem yang dipakai untuk melakukan perhitungan adalah Intelligence Socio Analytics (ISA) yang menganalisis pembicaraan netizen secara "real time".
"Hasil analisis tersebut mewakili data spontan (bukan hasil survei), dari seluruh percakapan netizen," kata Rustika Herlambang.
Baca juga: Mengupas peran media massa di era medsos dalam diskusi virtual