Jakarta (ANTARA) - Gelandang Madura United asal Brazil, Hugo Gomes dos Santos Silva, menilai ada perbedaaan mendasar tentang bagaimana sepak bola dimainkan antara di Indonesia dengan di kampung halamannya.
"Sepak bola di Indonesia lebih mengandalkan kecepatan, suka lari, dan lari," kata pemain yang akrab disapa Jaja itu dalam laman resmi Madura United, Kamis, (6/5).
"Kalau di Brazil itu lebih sering mengumpan, tidak lama-lama menguasai bola, lebih ke teknik. Hanya 1-2 pemain yang lama menguasai bola," ujarnya membandingkan.
Selain perbedaan di atas lapangan, gelandang yang pernah memperkuat Brazil dalam Piala Dunia U-20 2015 itu mengagumi euforia atmosfer sepak bola Indonesia, terutama cara suporter menghargai para pemain profesional.
"Senang saya di sini, banyak yang minta foto saat bertemu. Ini wujud penghargaan dan euforia sepak bola di Indonesia sangat luar biasa," pungkas Jaja.
Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 menjadi penampilan perdana Jaja bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Benua Asia.
Sayangnya, pemain bernomor punggung 8 itu belum mampu menandai debutnya di Indonesia dengan statistik mentereng.
Pemain berusia 25 tahun itu gagal mengantarkan Laskar Sape Kerrab lolos dari fase penyisihan grup dan berakhir menjadi juru kunci Grup C dengan raihan satu kemenangan, satu hasil imbang dan dua kekalahan.
Baca juga: Zidane: tak ada keajaiban dalam sepak bola
"Sepak bola di Indonesia lebih mengandalkan kecepatan, suka lari, dan lari," kata pemain yang akrab disapa Jaja itu dalam laman resmi Madura United, Kamis, (6/5).
"Kalau di Brazil itu lebih sering mengumpan, tidak lama-lama menguasai bola, lebih ke teknik. Hanya 1-2 pemain yang lama menguasai bola," ujarnya membandingkan.
Selain perbedaan di atas lapangan, gelandang yang pernah memperkuat Brazil dalam Piala Dunia U-20 2015 itu mengagumi euforia atmosfer sepak bola Indonesia, terutama cara suporter menghargai para pemain profesional.
"Senang saya di sini, banyak yang minta foto saat bertemu. Ini wujud penghargaan dan euforia sepak bola di Indonesia sangat luar biasa," pungkas Jaja.
Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 menjadi penampilan perdana Jaja bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Benua Asia.
Sayangnya, pemain bernomor punggung 8 itu belum mampu menandai debutnya di Indonesia dengan statistik mentereng.
Pemain berusia 25 tahun itu gagal mengantarkan Laskar Sape Kerrab lolos dari fase penyisihan grup dan berakhir menjadi juru kunci Grup C dengan raihan satu kemenangan, satu hasil imbang dan dua kekalahan.
Baca juga: Zidane: tak ada keajaiban dalam sepak bola