Atambua (AntaraNews NTT) - Akademi sepak bola Bintang Timur Atambua, yang berada di Desa Labuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur secara resmi dibuka, Sabtu (5/5).
Acara peresmian ditandai penyematan kostum akademi oleh Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Kemenpora Alman Hudri, Wakil Bupati Belu JT Ose Luna, Ketua Komisi IV DPR RI Fary Djemi Francis selaku pendiri akademi kepada 20 pelajar angkatan pertama.
Dibukannya akademi ini menjadi pintu masuk munculnya talenta-talenta pesepak bola muda dari Nusa Tenggara Timur yang diharapkan mampu menggetarkan dunia persepakbolaan di Tanah Air, kata Alman Hudri.
Ia mengapresiasi kehadiran akademi yang pertama di NTT ini dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang cukup memadai.
"Seperti lapangan utama ini dengan lokasi dan pemandangan yang sangat bagus, bahkan dari berbagai lapangan akademi sepak bola yang saja datangi di Indonesia, di Atambua inilah yang paling bagus," katanya.
Ke depan, katanya, Kemenpora akan terus berupaya mendukung keberlangsungan akademi sepak bola yang berada di wilayah perbatasan negara dengan Timor Leste ini seperti pelatihan untuk pelatih, maupun semua perangkat pertandingan lainnya.
Baca juga: SSB Wakili NTT Dalam Turnamen ASSBI
Lapangan SSB BIntang Timur Atambua. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Direktur operasional Akademi Bintang Timur Atambua Piter Fomeni menjelaskan, sejak berdiri tiga tahun lalu, managemen langsung bergerak bersama pelatih tim nasional Indonesia Indra Syafri menyeleksi pemain di daerah-daerah.
Hasilnya, kata dia, sudah 20 pemain muda bertalenta yang akan terpilih menjadi angkatan pertama, di antaranya dari Kabupaten Flores Timur, Alor, Timor Tengah Selatan, dan Kota Kupang masing-masing dua orang serta 12 orang dari Kabupaten Belu.
"Para siswa akademi ini akan disekolahkan di Belu sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing, mereka juga akan mendapatkan bapak asuh untuk terlibat dalam akademi ini," katanya.
Akademi Bintang Timur Atambua, lanjutnya, memiliki sejumlah fasilitas utama yang memadai seperti lapangan berstandar, penginapan, dan berbagi infrastruktur pendukung lainnya.
Pihaknya menargetkan akademi tersebut dapat menghasilkan pemain-pemain muda bertalenta yang berkiprah di liga-liga nasional maupun masuk dalam tim nasional Indonesia.
Acara peresmian ditandai penyematan kostum akademi oleh Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Kemenpora Alman Hudri, Wakil Bupati Belu JT Ose Luna, Ketua Komisi IV DPR RI Fary Djemi Francis selaku pendiri akademi kepada 20 pelajar angkatan pertama.
Dibukannya akademi ini menjadi pintu masuk munculnya talenta-talenta pesepak bola muda dari Nusa Tenggara Timur yang diharapkan mampu menggetarkan dunia persepakbolaan di Tanah Air, kata Alman Hudri.
Ia mengapresiasi kehadiran akademi yang pertama di NTT ini dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang cukup memadai.
"Seperti lapangan utama ini dengan lokasi dan pemandangan yang sangat bagus, bahkan dari berbagai lapangan akademi sepak bola yang saja datangi di Indonesia, di Atambua inilah yang paling bagus," katanya.
Ke depan, katanya, Kemenpora akan terus berupaya mendukung keberlangsungan akademi sepak bola yang berada di wilayah perbatasan negara dengan Timor Leste ini seperti pelatihan untuk pelatih, maupun semua perangkat pertandingan lainnya.
Baca juga: SSB Wakili NTT Dalam Turnamen ASSBI
Direktur operasional Akademi Bintang Timur Atambua Piter Fomeni menjelaskan, sejak berdiri tiga tahun lalu, managemen langsung bergerak bersama pelatih tim nasional Indonesia Indra Syafri menyeleksi pemain di daerah-daerah.
Hasilnya, kata dia, sudah 20 pemain muda bertalenta yang akan terpilih menjadi angkatan pertama, di antaranya dari Kabupaten Flores Timur, Alor, Timor Tengah Selatan, dan Kota Kupang masing-masing dua orang serta 12 orang dari Kabupaten Belu.
"Para siswa akademi ini akan disekolahkan di Belu sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing, mereka juga akan mendapatkan bapak asuh untuk terlibat dalam akademi ini," katanya.
Akademi Bintang Timur Atambua, lanjutnya, memiliki sejumlah fasilitas utama yang memadai seperti lapangan berstandar, penginapan, dan berbagi infrastruktur pendukung lainnya.
Pihaknya menargetkan akademi tersebut dapat menghasilkan pemain-pemain muda bertalenta yang berkiprah di liga-liga nasional maupun masuk dalam tim nasional Indonesia.