Vilnius (ANTARA) - Enam negara anggota Uni Eropa mengutus tim pakar keamanan siber ke Ukraina untuk membantu mengatasi ancaman siber setelah Rusia secara resmi mengakui "kemerdekaan" dua wilayah di Ukraina timur, kata pejabat Lithuania pada Selasa, (23/2).
Untuk menanggapi permintaan Ukraina pada Senin, enam negara Uni Eropa --Lithuania, Belanda, Polandia, Estonia, Rumania dan Kroasia-- akan mengirim tim pakar siber.
Tim tersebut dibentuk untuk membantu negara, lembaga dan mitra Uni Eropa lainnya mengatasi ancaman siber, kata Wakil Menteri Pertahanan Lithuania Margiris Abukevicius.
"Ukraina mungkin membutuhkan bantuan untuk menangani insiden atau dukungan untuk menguji infrastruktur mereka dengan mencari kelemahan keamanan," katanya kepada Reuters.
Peretas militer Rusia menjadi dalang di balik sederet serangan denial of service (DDoS) yang secara kilat melumpuhkan laman perbankan dan pemerintah Ukraina, seperti diungkap Amerika Serikat dan Inggris pada Jumat.
Baca juga: Sekjen PBB sebut Pasukan Rusia di Ukraina timur bukan 'penjaga perdamaian'
Rusia membantah keterlibatan apa pun dalam serangan DDoS itu, yang menimbulkan gangguan terbatas pada Selasa pekan lalu.
Baca juga: Presiden Biden jatuhkan sanksi pada bank dan elit Rusia terkait invasi Ukraina
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Senin mengatakan pakar siber mereka sedang berkoordinasi dengan Ukraina supaya negara tersebut terlindung dari aksi Rusia.
Sumber: Antara/Reuters
Untuk menanggapi permintaan Ukraina pada Senin, enam negara Uni Eropa --Lithuania, Belanda, Polandia, Estonia, Rumania dan Kroasia-- akan mengirim tim pakar siber.
Tim tersebut dibentuk untuk membantu negara, lembaga dan mitra Uni Eropa lainnya mengatasi ancaman siber, kata Wakil Menteri Pertahanan Lithuania Margiris Abukevicius.
"Ukraina mungkin membutuhkan bantuan untuk menangani insiden atau dukungan untuk menguji infrastruktur mereka dengan mencari kelemahan keamanan," katanya kepada Reuters.
Peretas militer Rusia menjadi dalang di balik sederet serangan denial of service (DDoS) yang secara kilat melumpuhkan laman perbankan dan pemerintah Ukraina, seperti diungkap Amerika Serikat dan Inggris pada Jumat.
Baca juga: Sekjen PBB sebut Pasukan Rusia di Ukraina timur bukan 'penjaga perdamaian'
Rusia membantah keterlibatan apa pun dalam serangan DDoS itu, yang menimbulkan gangguan terbatas pada Selasa pekan lalu.
Baca juga: Presiden Biden jatuhkan sanksi pada bank dan elit Rusia terkait invasi Ukraina
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Senin mengatakan pakar siber mereka sedang berkoordinasi dengan Ukraina supaya negara tersebut terlindung dari aksi Rusia.
Sumber: Antara/Reuters