Keluarga korban harapkan perpanjangan pencarian

id kapal

Keluarga korban harapkan perpanjangan pencarian

Petugas Basarnas Surabaya mencari korban KM Gerbang Samudra I yang terbakar di perairan laut sekitar Pulau Karang Jamuang, Jawa Timur, Senin (3/12/2018). Tiga korban dinyatakan hilang. (ANTARA Foto/HO/Kantor Basarnas Surabaya)

"Kami minta dan sangat berharap Basarnas bisa memperpanjang waktu pencarian, apalagi sudah ditemukan satu orang dalam kondisi hidup," kata Floretina Waton.
Kupang (ANTARA News NTT) - Keluarga korban kecelakaan kapal laut KM Multi Prima 1 di Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang berasal dari Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengharapkan perpanjangan masa pencarian awak kapal yang hilang.

"Kami minta dan sangat berharap Basarnas bisa memperpanjang waktu pencarian, apalagi sudah ditemukan satu orang dalam kondisi hidup," kata Floretina Waton, isteri nakhoda KM Multi Prima 1 Tarsisius Dusi Atulolong, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Selasa (4/12).

Tim Basarnas Mataram sudah melakukan pencarian selama tujuh hingga 30 November lalu memperpanjang masa pencarian hingga 3 Desember dan selama pencarian menemukan satu awak kapal yang selamat bernama Nahum Naibahas alias Riski di sekitar Pulau Kapoposan.

Florentina yakin ada kemungkinan enam awak kapal yang lain termasuk suaminya masih bisa ditemukan terdampar di suatu pulau, dan berharap petugas pencarian dan pertolongan memperpanjang waktu pencarian tujuh hari lagi.

"Kami semua berharap yang lain segera ditemukan juga, karena ada satu yang selamat sehingga yang lain juga bisa saja terdampar di pulau mana kita tidak tahu," katanya.

Rofinus Kia, adik awak kapal yang bernama Philipus Kopong asal Kabupaten Flores Timur, juga mengharapkan perpanjangan masa pencarian awak KM Multi Prima 1.

Baca juga: NTT butuh layanan kapal cepat antarkota
Baca juga: Lembata dapat armada kapal Pinisi


Ia mengatakan keluarga korban berencana mendatangi pemilik KM Multi Prima, PT Sunindo Trans Nusa Sejahtera di Surabaya, untuk mendesak perusahaan membantu pencarian korban. "Rencananya hari ini keluarga juga mau ke kantor perusahaan kapal. Kita harus memperpanjang pencarian," katanya.

Ia berharap perusahaan pemilik kapal memberikan dukungan biaya operasional kepada Basarnas untuk memperpanjang masa pencarian sampai awak-awak kapalnya ditemukan.

KM Multi Prima 1 tenggelam pada Sabtu 24 November 2018 di wilayah utara perairan Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saat ini masih ada enam awak kapal itu yang belum ditemukan, yakni Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), Pande (67), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong (43).