Dua siswa SD tewas tengelam di Cekdam Kampung Sabu

id KORBAN

Dua siswa SD tewas tengelam di Cekdam Kampung Sabu

Salah satu korban tewas tenggelam di cekdam Kampung Sabu, Kabupaten Kupang, Senin (18/2). (ANTARA Foto/Benny Jahang).

Dua orang siswa SD Tasipah, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tewas tenggelam saat mandi di cekdam Kampung Sabu, Senin (18/2).
Kupang (ANTARA News NTT) - Dua orang siswa SD Tasipah, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tewas tenggelam saat mandi di cekdam Kampung Sabu, Senin (18/2).

Kedua korban yang tewas tenggelam di cekdam Kampung Sabu itu, masing-masing Paulus Goveia (7) dan Andreas de Carvalo (7). Lokasinya, sekitar 500 meter dari Kantor Camat Kupang Timur. Mereka berenang usai pulang sekolah. Sedang lokasi sekolah dan TKP berjarak sekitar dua kilometer.

Kondisi kedua korban ketika ditemukan sudah tidak bernyawa pada kedalaman 2,5 meter di cekadam Kampung Sabu tersebut.

Placio Goveia, orang tua dari Paulus Goveia yang dihubungi Antara mengatakan, peristiwa tengelamnya kedua korban pertama kali diketahui dari warga setempat yang melihat tas dan pakaian seragam kedua korban di pingir cekdam.

Menurut Paulus dirinya sempat mencari anaknya Paulus Goveia yang hingga pukul 11.00 Wita belum juga pulang sekolah.

"Biasanya jam 11.00 korban sudah sampai di rumah namun saat itu belum juga pulang sehingga beberapa anggota keluarga berupaya mencari korban dan menemukan tas serta pakaian korban dipingir cekdam," kata Placio.

Placio bersama puluhan warga setempat langsung melakukan pencarian terhadap kedua korban hingga pukul 13.00 Wita.

Menurut Placio, kedua korban baru ditemukan sekitar pukul 13.00 Wita dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Placio mengatakan, kedua korban biasanya langsung pulang ke rumah dan tidak pernah mandi di cekdam Kampung Sabu yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah mereka..

Sementara itu Juliana Soares, ibunda dari Andreas de Carvalo (7) salah satu korban yang ikut tengelam di cekdam Kampung Sabu mengaku sangat terpukul dengan kejadian itu.