Gubernur NTT resmikan RS Pratama pertama di SBD

id Gubernur

Gubernur NTT resmikan RS Pratama pertama di SBD

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (tengah) disaksikan Bupati Sumba Barat Daya Markus D Tallo menandatangani prasasti RS Pratama Redabolo di Kabupaten Sumba Barat Daya, Rabu (27/2). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

"Ini rumah sakit besar sekali ada 13 gedung yang dibangun di RS ini. Ini sangat luar biasa, oleh karena itu saya harapkan rumah sakit ini berperan sesuai fungsinya," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Weetebula (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat meresmikan Rumah Sakit Pratama Redabolo di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, Rabu (27/2).

"Ini rumah sakit besar sekali ada 13 gedung yang dibangun di RS ini. Ini sangat luar biasa, oleh karena itu saya harapkan rumah sakit ini berperan sesuai fungsinya," katanya saat meresmikan rumah sakit tersebut di Desa Redabolo, Sumba Barat Daya.

RS Pratama Redabolo merupakan RS Pratama pertama di Sumba Barat Daya. Pembangunan RS Pratama itu bagian dari membantu kesehatan masyarakat di kabupaten itu, mengingat sebelumnya hanya ada satu RS di Weetebula, di ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya.

Gubernur Laiskodat meminta agar RS yang baru diresmikan itu harus menjalankan tugasnya untuk merawat dan menyebuhkan pasien, bukan justru saat pasien sakit dirawat malah tambah sakit.

"Peran dan fungsi dari RS itu adalah menyembuhkan. Kalau RS justru membuat orang tambah sakit dan kemudian meninggal itu bukan rumah sakit namanya," tuturnya.

Ia meminta manajemen RS nanti jika sudah terbentuk agar menjaga kebersihan rumah sakit itu, sehingga nyaman dilihat dan representatif bagi yang memerlukan perawatan dari RS.

Baca juga: RSUD Komodo kewalahan tangani pasien DBD

Kepala Dinas Kesehatan Sumba Barat Daya Yulianus Kaleka kepada Antara mengatakan dengan adanya RS Pratama Redabolo maka saat ini sudah ada dua rumah sakit di SBD.

Sebelumnya, SBD hanya memiliki satu RS milik swasta, yakni RS Caritas."RS Pratama ini akan menjadi RS Umum milik Pemda. Kita berharap dapat membantu masyarakat di daerah ini," ujarnya.

RS Pratama itu nantinya akan dilengkapi dengan seorang dokter spesialis bedah dan dua dokter spesialis penyakit dalam. 

Tahun ini, kata Yulianus, akan ada 100 perawat yang akan diangkat menjadi PNS dan bekerja di RS Pratama di Desa Redabolo itu.

Baca juga: RSUD Kota Kupang rawat 19 penderita DBD
Baca juga: NTT dapat bantuan 10 unit mobil ambulans