Mabar terapkan sistem buka tutup di jalur rawan longsor

id Longsor

Mabar terapkan sistem buka tutup di jalur rawan longsor

Rapat bersama pembahasan buka tutpup jalur longsor yang masih berbahaya . (ANTARA FOTO/Humas Pemkab Manggarai Barat)

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akhirnya secara resmi menerapkan sistem buka tutup di jalur trans Flores, khususnya dari Ruteng menuju Labuan Bajo yang rawan longsor guna mencegah terjadinya kecelakaan.

"Sudah mulai diterapkan hari ini, sistem buka tutupnya sesuai kesepakatan dalam rapat bersama Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor Manggarai Barat," kata Kabag Humas Pemkab Manggarai Barat Paulus Jeramun kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Sabtu (16/3).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan hasil rapat yang digelar pada Jumat (15/3) malam yang menghasilkan tujuh kesepakatan salah satunya adalah rencana sistem buka tutup di kawasan longsor.

Ia mengatakan sistem buka tutup itu akan mulai diterapkan pada Sabtu (16/3) hari ini pada pukul 18.00 wita saat hari mulai gelap.

"Kemudian sistembukaan jalur akan dilakukan pada pukul 06.00 wita pagi pada keesokan harinya," ujar dia.

Ia menambahkan bahwa alasan diterapkannya sistem buka tutup ruas jalan itu karena kondisi jalan di sejumlah ruas jalan yang pernah longsor rawan terjadi kecelakaan.

Selain kesepakatan itu yang disepakati dalam rapat bersama itu, ada beberapa kesepakatan lain yang sudah resmi dilakukan.

Diantaranya aparat Kepolisian yang di bantu oleh TNI dan Pol PP akan menertipkan penjual bensin atau solar eceran yang menjual bensin dan solar dengan harga yang sangat mahal.

Selain itu untuk buka sistem buka tutup pihaknya akan mendirikan dua pos jaga yaitu dari arah Labuan Bajo sebelum jembatan Wae Mese dan dari arah Lembor sebelum memasuki Lokasi rawan Longsor.

Lalu kendaraan dengan tonase lebih dari 6 ton dilarang melintas di kawasan longsor dan akan ditindak apabila nekat melewati jalur kawasan rawan longsor. Kemudian tim lapangan yang membersihkan material longsor untuk tetap siaga dan sigap manakala material longsor memenuhi badan ataupun bahu jalan. 

Ia juga mengimbau untuk para penyumbang diharapkan untuk menyerahkan sumbangannya di Posko Komando, dari Posko Komando akan didistribusikan ke setiap Posko Pembantu yang tersebar di beberapa titik, hal ini penting untuk pengendalian data logistik dan supayatepat sasaran.

Dan kesepakatan terakhir adalah peran aktif OPD terkait, untuk mengambil data lapangan yang Valid. Data ini penting selain untuk kebutuhan informasi media juga untuk penyusunan kebijakan selanjutnya.

Baca juga: Pemkab Mabar akan terapkan sistem buka tutup
Baca juga: Longsor masih terjadi di sekitar jembatan Wailiang