Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo bersama TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat membentuk Posko Kesiapan Transportasi Laut guna mengantisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Berdasarkan pengalaman erupsi kali lalu turis yang terjebak di Labuan Bajo tidak dapat melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi udara, sehingga moda laut menjadi salah satu alternatif, makanya kami berkolaborasi bentuk posko ini," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menjelaskan telah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan lainnya seperti di Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali guna memudahkan evakuasi warga atau wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo karena dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia juga telah berkoordinasi dengan asosiasi pemilik kapal agar menyediakan kapal-kapal untuk disewakan bagi wisatawan agar dapat melakukan perjalanan dari Labuan Bajo ke daerah tujuan lainnya yang tidak terdampak erupsi.
Baca juga: AP: 10 penerbangan dari Kupang ke Flores dibatalkan akibat erupsi
"Perairan laut saat ini dalam kondisi aman, jadi bila dibutuhkan eksodus wisatawan ke pulau-pulau sekitarnya menuju pelabuhan udara yang bisa terlayani dengan kapal-kapal ini, lalu kapal juga sudah siap, termasuk kepada asosiasi-asosiasi kapal yang akan melayani sudah kami informasikan agar siap untuk melayani," katanya.

Warga dan wisatawan, lanjut dia, saat ini dapat memanfaatkan kebijakan stimulus ekonomi dari PT Pelni yang memberikan diskon tiket sebesar 50 persen untuk pembelian tiket dan keberangkatan pada 5 Juni 2025 lalu sampai dengan keberangkatan 31 Juli 2025.
Ia juga mewanti-wanti para pemilik kapal agar melayani para wisatawan dengan baik serta tidak mematok harga sewa kapal yang tinggi.
Baca juga: BNPB: Tak ada korban jiwa akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
"Di sini ada perwakilan speedboat. Saya sudah perintahkan untuk memberikan harga yang kompetitif jangan aji mumpung dalam pelaksanaan evakuasi ini, jadi tarif yang normal-normal saja karena ini juga salah satu kegiatan sosial kita," ujarnya.
Ia menambahkan posko terpadu itu dibuka hingga waktu yang tidak ditentukan, sebab informasi yang ia dapatkan terdapat sejumlah maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan ke Labuan Bajo.
"Tentunya selain keselamatan keamanan juga sangat diperlukan di sini karena dalam kondisi kedaruratan semua aspek juga kami perhatikan," katanya.
Ia juga berdasarkan informasi awal dari Bandara Komodo Labuan Bajo bahwa bandara tersebut masih membuka penerbangan, namun beberapa maskapai penerbangan memilih membatalkan penerbangan untuk sementara waktu.
"Informasi awal bahwa pak kepala bandara sudah melakukan paper test hasilnya masih negatif, tapi karena sebaran abu vulkanik sudah masuk di wilayah Manggarai Barat beberapa maskapai tidak berani terbang atau cancel flight," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran mengatakan sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah masuk ke ruang udara Manggarai Barat, bahkan hingga ke sebagian ruang udara Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Dari BMKG ada dua informasi terkait sebaran abu vulkanik, pertama prediksi dimana hingga besok hari diperkirakan masih berada di seluruh ruang udara seluruh wilayah di Pulau Flores kecuali Flores bagian timur, kemudian sebaran abu vulkanik hingga ke arah barat yakni NTB," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSOP Labuan Bajo bentuk posko antisipasi dampak erupsi Lewotobi