• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Logo Header Antaranews ntt
Rabu, 16 Juli 2025
Logo Small Mobile Antaranews ntt
Logo Small Fixed Antaranews ntt
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Mendikdasmen meresmikan 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia

      Mendikdasmen meresmikan 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia

      Senin, 7 Juli 2025 15:24

      Pansel membuka pendaftaran anggota Ombudsman RI mulai 9-29 Juli 2025

      Pansel membuka pendaftaran anggota Ombudsman RI mulai 9-29 Juli 2025

      Rabu, 2 Juli 2025 5:00

      Untuk mengakhiri dualisme, Moeldoko-Fadli Zon tunjuk Sudaryono jadi Ketum HKTI

      Untuk mengakhiri dualisme, Moeldoko-Fadli Zon tunjuk Sudaryono jadi Ketum HKTI

      Jumat, 27 Juni 2025 10:12

      Pesawat Saudi Airlines membawa jamaah haji mendarat darurat di Bandara Kualanamu

      Pesawat Saudi Airlines membawa jamaah haji mendarat darurat di Bandara Kualanamu

      Selasa, 17 Juni 2025 15:24

      Kemenag resmi membuka tahap seleksi MQK Nasional ke-8 berbasis komputer

      Kemenag resmi membuka tahap seleksi MQK Nasional ke-8 berbasis komputer

      Selasa, 17 Juni 2025 14:25

  • Daerah
    • Korban erupsi Lewotobi mengeluhkan biaya pendidikan anak ke Wagub NTT

      Korban erupsi Lewotobi mengeluhkan biaya pendidikan anak ke Wagub NTT

      8 jam lalu

      DP3A Kupang mengoptimalkan peran ayah dalam pengasuhan anak

      DP3A Kupang mengoptimalkan peran ayah dalam pengasuhan anak

      9 jam lalu

      Pemkot Kupang memfasilitasi pelajar lestarikan budaya lewat tarian daerah

      Pemkot Kupang memfasilitasi pelajar lestarikan budaya lewat tarian daerah

      16 jam lalu

      DP3A Kota Kupang mendorong optimalisasi peran ayah dalam pengasuhan anak

      DP3A Kota Kupang mendorong optimalisasi peran ayah dalam pengasuhan anak

      16 jam lalu

      Pemkab Mabar mengapresiasi UGM kembalikan artefak ekskavasi tahun 2010

      Pemkab Mabar mengapresiasi UGM kembalikan artefak ekskavasi tahun 2010

      15 July 2025 7:11 Wib

  • Lintas Daerah
    • BMKG memprakirakan cuaca berawan dan hujan ringan di sejumlah kota

      BMKG memprakirakan cuaca berawan dan hujan ringan di sejumlah kota

      11 jam lalu

      BMKG prakirakan mayoritas kota besar Indonesia berawan-hujan

      BMKG prakirakan mayoritas kota besar Indonesia berawan-hujan

      15 July 2025 7:18 Wib

      BMKG memperingatkan potensi hujan di sejumlah kota pada awal pekan

      BMKG memperingatkan potensi hujan di sejumlah kota pada awal pekan

      14 July 2025 8:14 Wib

      BMKG: Wilayah Indonesia didominasi hujan ringan pada Jumat

      BMKG: Wilayah Indonesia didominasi hujan ringan pada Jumat

      11 July 2025 12:49 Wib

      BMKG: Cuaca di kota-kota besar diprakirakan berawan hingga hujan ringan

      BMKG: Cuaca di kota-kota besar diprakirakan berawan hingga hujan ringan

      10 July 2025 7:48 Wib

  • Ekonomi
    • PLN dan Kejati NTT kerja sama perkuat ketenagalistrikan nasional

      PLN dan Kejati NTT kerja sama perkuat ketenagalistrikan nasional

      36 menit lalu

      Gubernur NTT ingin tiap desa kembangkan produk unggulan tekan inflasi

      Gubernur NTT ingin tiap desa kembangkan produk unggulan tekan inflasi

      46 menit lalu

      Indonesia siapkan langkah menuju \"Silicon Valley\" Asia Tenggara

      Indonesia siapkan langkah menuju "Silicon Valley" Asia Tenggara

      1 jam lalu

      Dispar NTT dorong pengembangan ekraf berbasis potensi lokal di Ende

      Dispar NTT dorong pengembangan ekraf berbasis potensi lokal di Ende

      9 jam lalu

      IHGMA perluas Gerakan Beli Produk NTT lewat UMKM Corner di hotel

      IHGMA perluas Gerakan Beli Produk NTT lewat UMKM Corner di hotel

      9 jam lalu

  • Politik & Hukum
    • Pemkot Kupang tekankan pentingnya edukasi dini cegah penyalahgunaan narkoba

      Pemkot Kupang tekankan pentingnya edukasi dini cegah penyalahgunaan narkoba

      31 menit lalu

      Ratusan kendaraan roda dua terjaring operasi patuh hari ke-3 di Kupang NTT

      Ratusan kendaraan roda dua terjaring operasi patuh hari ke-3 di Kupang NTT

      1 jam lalu

      Timpora Manggarai Barat awasi WNA yang wisata di Labuan Bajo

      Timpora Manggarai Barat awasi WNA yang wisata di Labuan Bajo

      2 jam lalu

      Kolaborasi lintas sektor latih keterampilan WBP Lapas Kupang

      Kolaborasi lintas sektor latih keterampilan WBP Lapas Kupang

      4 jam lalu

      Bea Cukai Labuan Bajo sita 716.856 rokok ilegal pada Januari-Juli 2025

      Bea Cukai Labuan Bajo sita 716.856 rokok ilegal pada Januari-Juli 2025

      7 jam lalu

  • Kesra
    • Polda NTT menyiapkan satu dapur SPPG dukung program MBG

      Polda NTT menyiapkan satu dapur SPPG dukung program MBG

      15 July 2025 18:13 Wib

      Mata Garuda NTT harap partisipasi pemda sosialisasikan beasiswa LPDP

      Mata Garuda NTT harap partisipasi pemda sosialisasikan beasiswa LPDP

      15 July 2025 7:34 Wib

      Mensos: Sekolah Rakyat mulai beroperasi dan kedepankan kesetaraan dan lahirkan anak cerdas

      Mensos: Sekolah Rakyat mulai beroperasi dan kedepankan kesetaraan dan lahirkan anak cerdas

      14 July 2025 14:32 Wib

      Prabowo: RS asing bisa buka cabang di Indonesia

      Prabowo: RS asing bisa buka cabang di Indonesia

      14 July 2025 8:01 Wib

      Presiden Prabowo ingin mengirrim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Eropa

      Presiden Prabowo ingin mengirrim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Eropa

      14 July 2025 7:53 Wib

  • Olahraga
    • Atletico Madrid mencapai kesepakatan untuk datangkan Thiago Almada

      Atletico Madrid mencapai kesepakatan untuk datangkan Thiago Almada

      9 jam lalu

      Liverpool mengincar Ollie Watkins

      Liverpool mengincar Ollie Watkins

      11 jam lalu

      Indonesia mempertahankan keunggulan di Piala Davis Grup III

      Indonesia mempertahankan keunggulan di Piala Davis Grup III

      11 jam lalu

      13 pecatur Indonesia mengikuti kejuaraan junior Asia Timur

      13 pecatur Indonesia mengikuti kejuaraan junior Asia Timur

      15 jam lalu

      Juventus tawar Jadon Sancho 15 juta pound pada MU

      Juventus tawar Jadon Sancho 15 juta pound pada MU

      15 jam lalu

  • Hiburan
    • Firsta Yufi Amarta asal Jatim dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025

      Firsta Yufi Amarta asal Jatim dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025

      03 May 2025 9:09 Wib

      Pihak keluarga membantah kabar Titiek Puspa meninggal dunia

      Pihak keluarga membantah kabar Titiek Puspa meninggal dunia

      10 April 2025 15:36 Wib

      Kemenkeu menyederhanakan regulasi jaga ekonomi dari turbulensi global

      Kemenkeu menyederhanakan regulasi jaga ekonomi dari turbulensi global

      10 April 2025 15:29 Wib

      Sejumlah selebritas merayakan Lebaran pertama setelah jadi mualaf

      Sejumlah selebritas merayakan Lebaran pertama setelah jadi mualaf

      30 March 2025 22:57 Wib

      Daftar aplikasi dan situs yang mempermudah perjalanan mudik Lebaran 2025

      Daftar aplikasi dan situs yang mempermudah perjalanan mudik Lebaran 2025

      30 March 2025 19:31 Wib

  • Internasional
    • Presiden Trump menetapkan tarif impor AS 19 persen bagi Indonesia

      Presiden Trump menetapkan tarif impor AS 19 persen bagi Indonesia

      11 jam lalu

      KJRI Jedah: 40 haji Indonesia masih dirawat di RS Arab Saudi

      KJRI Jedah: 40 haji Indonesia masih dirawat di RS Arab Saudi

      14 July 2025 14:23 Wib

      Uni Eropa siap mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo

      Uni Eropa siap mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo

      14 July 2025 7:52 Wib

      Presiden Trump umumkan tarif 50 persen untuk tembaga berlaku mulai 1 Agustus 2025

      Presiden Trump umumkan tarif 50 persen untuk tembaga berlaku mulai 1 Agustus 2025

      10 July 2025 10:47 Wib

      Korsel segera berikan bantuan uang tunai kepada seluruh warga negaranya

      Korsel segera berikan bantuan uang tunai kepada seluruh warga negaranya

      05 July 2025 17:55 Wib

  • Artikel
    • Perjuangan Mama Ance hentikan anak dari \"susu\" kental manis

      Perjuangan Mama Ance hentikan anak dari "susu" kental manis

      1 jam lalu

      Menjemput impian anak-anak miskin melalui Sekolah Rakyat

      Menjemput impian anak-anak miskin melalui Sekolah Rakyat

      15 July 2025 13:04 Wib

      Desi, penenun Timur yang mendunia

      Desi, penenun Timur yang mendunia

      14 July 2025 15:22 Wib

      Produksi versus harga beras di Tanah Air

      Produksi versus harga beras di Tanah Air

      14 July 2025 8:08 Wib

      Menatap Indonesia Emas melalui Sekolah Rakyat di Pulau Timor

      Menatap Indonesia Emas melalui Sekolah Rakyat di Pulau Timor

      14 July 2025 8:06 Wib

  • Foto
    • Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

      Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

      Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

      Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

      Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

      Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

      Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

      Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

      Dampak Kemarau di NTT

      Dampak Kemarau di NTT

  • Video
    • POLDA NTT LIMPAHKAN TERSANGKA MANTAN KAPOLRES NGADA KE KEJAKSAAN

      POLDA NTT LIMPAHKAN TERSANGKA MANTAN KAPOLRES NGADA KE KEJAKSAAN

      PLTS SEMAU PENDUKUNG PLTD DI PULAU SEMAU

      PLTS SEMAU PENDUKUNG PLTD DI PULAU SEMAU

      Wapres Gibran nikmati pertunjukkan seni budaya di Kupang bersama warga

      Wapres Gibran nikmati pertunjukkan seni budaya di Kupang bersama warga

      Melihat prosesi Laut Hantar Tuan Meninu, tradisi sakral Semana Santa

      Melihat prosesi Laut Hantar Tuan Meninu, tradisi sakral Semana Santa

      Mahasiswi pemasok anak ke eks Kapolres Ngada jadi tersangka

      Mahasiswi pemasok anak ke eks Kapolres Ngada jadi tersangka

Logo Header Antaranews NTT

Siapkah Indonesia terapkan garis kemiskinan standar Bank Dunia?

id kemiskinan,bps,bank dunia,garis kemiskinan,purchasing power Oleh Nuri Taufiq, Lili Retnosari*) Kamis, 19 Juni 2025 15:03 WIB

Image Print
Siapkah Indonesia terapkan garis kemiskinan standar Bank Dunia?

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko (dua kiri) menandatangani nota kesepahaman bersama atau MoU dengan Kepala BGN Dadan Hindayana (dua kanan) terkait pembangunan 1.000 SPPG pada wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan serta 3T di Jakarta pada Senin (16/6/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari/aa.

Jakarta (ANTARA) - Baru berjalan sebulan setelah merilis Macro Poverty Outlook edisi April 2025, Bank Dunia meluncurkan laporan bertajuk June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform. Dalam pembaruan ini, Bank Dunia secara resmi telah menggunakan perhitungan purchasing power parity (PPP) 2021 untuk menentukan garis kemiskinan global, menggantikan standar PPP 2017 yang digunakan sebelumnya.

Bagi Indonesia yang kini dikategorikan sebagai negara berpendapatan menengah atas (upper-middle income country), perubahan ini membawa implikasi besar. Garis kemiskinan yang digunakan naik dari US$6,85 PPP menjadi US$8,30 PPP per kapita per hari.

Akibatnya, persentase penduduk Indonesia yang tergolong miskin pada 2024 melonjak menjadi 68,3 persen dari total populasi, meningkat signifikan dibanding angka sebelumnya yang sebesar 60,3 persen ketika masih memakai PPP 2017.

Lonjakan angka ini langsung menyita perhatian publik dan memicu perdebatan. Sebagian mempertanyakan keabsahan data kemiskinan nasional, sementara yang lain menuduh adanya upaya menyamarkan kondisi sebenarnya. Padahal, yang terjadi bukan manipulasi data, melainkan perbedaan konsep dan tujuan pengukuran.

BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (Cost of Basic Needs/CBN), sementara Bank Dunia mengukur kemiskinan berdasarkan daya beli dan standar hidup layak antarnegara.

Perdebatan ini, seharusnya tidak disikapi sebagai konflik angka. Sebaliknya, ini adalah momen yang tepat untuk refleksi lebih mendalam: apakah kita siap menggunakan tolok ukur yang lebih tinggi yaitu standar kemiskinan negara maju untuk membaca ulang realitas sosial kita?

Untuk menjawabnya, kita harus terlebih dahulu memahami siapa yang tergolong miskin jika garis kemiskinan UMIC diterapkan. Berdasarkan simulasi data Susenas Maret 2024, terlihat bahwa mayoritas mereka bukanlah kelompok marginal klasik.

Dalam pendekatan BPS, sebagian besar penduduk miskin berpendidikan rendah dan bekerja di sektor pertanian. Tapi dengan standar UMIC, gambarannya mengalami pergeseran.

Jika dilihat dari pendidikan, penduduk miskin versi UMIC tidak didominasi oleh mereka yang tidak tamat sekolah. Hanya 33,4 persen yang tidak tamat SD, jauh lebih rendah dibanding 42,4 persen jika menggunakan metode BPS. Sebaliknya, proporsi mereka yang lulus SMA naik dari 13,8 persen menjadi 20,2 persen, dan lulusan perguruan tinggi meningkat dari 1,6 persen menjadi 3,8 persen.

Ini artinya, pendidikan yang dulunya diyakini sebagai jalan keluar dari kemiskinan, kini tidak lagi menjadi jaminan. Bahkan mereka yang telah mengikuti nasihat negara—bersekolah selama 12 tahun atau lebih—masih bisa masuk kategori miskin jika hidupnya tidak ditopang oleh pasar kerja yang adil dan produktif.

Dari sisi lapangan usaha, pergeseran serupa juga terjadi. Jika konsep yang digunakan BPS menunjukkan bahwa 27,7 persen penduduk miskin bekerja di lapangan usaha pertanian tanaman padi dan palawija, maka versi UMIC menurunkannya menjadi hanya 18,6 persen.

Sektor jasa, perdagangan, transportasi, dan industri pengolahan justru mengambil porsi lebih besar. Pekerja industri pengolahan, misalnya, menyumbang 12,2 persen dari kelompok miskin versi UMIC.

Ini menunjukkan bahwa kemiskinan kemudian akan dapat bergeser dari perdesaan ke perkotaan, dari ladang ke jalanan, dari pengangguran ke pekerja aktif yang tetap terjebak dalam ketidakpastian ekonomi.

Kepemilikan aset pun menjadi indikator yang menantang asumsi lama. Dalam definisi BPS, 67,5 persen rumah tangga miskin memiliki sepeda motor. Dalam versi UMIC, angkanya melonjak ke 81,8 persen. Bahkan, 5,1 persen penduduk miskin versi UMIC memiliki mobil.

Hal ini menggambarkan bahwa kemiskinan hari ini tidak selalu kasat mata. Ia tidak lagi muncul dalam wujud rumah reyot, pakaian lusuh, atau ketiadaan kendaraan. Ia hadir dalam bentuk saldo rekening yang selalu menipis sebelum akhir bulan, pekerjaan tanpa kontrak dan tanpa jaminan, serta penghasilan yang cukup untuk bertahan tetapi tidak cukup untuk berkembang.

Bila ditilik lebih jauh, mereka yang tergolong miskin versi UMIC ini kerap berada di lapisan sosial yang selama ini kita sebut sebagai "kelas menengah bawah." Mereka bekerja, berpendidikan, memiliki motor, bahkan sebagian punya mobil. Tapi semua itu tidak cukup untuk menempatkan mereka di luar kemiskinan jika yang digunakan adalah definisi kemiskinan layak versi UMIC, bukan sekadar garis bertahan hidup.

Dalam konteks nasional, BPS selama ini menggunakan pendekatan CBN yang pada dasarnya bertujuan untuk mengidentifikasi kelompok termiskin yang membutuhkan intervensi segera. Dalam kerangka ini, orang miskin adalah mereka yang disebut sebagai the 4L: the last, the least, the lowest, and the lost. The Last adalah mereka yang selalu tertinggal dalam mengakses layanan dasar. The Least adalah mereka yang memiliki sangat sedikit dalam hidup—dari harta hingga kesempatan. The Lowest adalah mereka yang berada di lapisan sosial ekonomi terbawah dan sering tak terlihat oleh data maupun kebijakan. Sementara The Lost menggambarkan mereka yang telah kehilangan harapan, jaring pengaman, dan kemampuan untuk bangkit kembali.

Namun, jika kita beralih pada standar UMIC, maka cakupan kelompok miskin menjadi jauh lebih luas. Ia tidak hanya mencakup 4L, tetapi juga mereka yang tampak “baik-baik saja” namun rapuh secara ekonomi. Mereka bukan the lost, tetapi the almost—hampir cukup, hampir aman, hampir sejahtera. Dan kelompok inilah yang saat ini jumlahnya sangat besar di Indonesia.

Konsekuensi dari perluasan definisi ini nantinya bukan hanya pada angka. Ia juga menyangkut arah kebijakan. Jika pemerintah tetap bertumpu pada definisi lama, maka program perlindungan sosial akan terus menyasar hanya pada kelompok paling bawah. Padahal kelompok rentan yang lebih besar tidak kalah membutuhkan jaring pengaman.

Mereka mungkin tidak terlihat dalam statistik kemiskinan, tapi mereka sangat nyata dalam keseharian: keluarga muda di kota kecil yang penghasilannya habis untuk sewa dan cicilan; buruh pabrik dengan upah minimum tanpa tunjangan; pekerja lepas yang tidak memiliki akses pada BPJS Ketenagakerjaan.

Menaikkan garis kemiskinan berarti menaikkan standar hidup yang kita anggap layak untuk warga negara. Ini tentu menuntut lebih banyak anggaran, lebih banyak data, dan lebih banyak ketelitian dalam merancang intervensi. Tapi lebih dari itu, ini menuntut keberanian politik untuk mengakui bahwa banyak dari mereka yang disebut "bukan miskin" dalam statistik nasional sebenarnya belum hidup dengan layak. Dan keberanian ini penting jika kita ingin membangun sistem perlindungan sosial yang tidak hanya reaktif, tetapi juga preventif.

Sebagian mungkin berargumen bahwa menaikkan standar akan memperbesar beban negara. Tapi justru sebaliknya, dengan memahami siapa saja yang rentan, kita bisa mencegah lebih banyak orang jatuh miskin di kemudian hari. Biaya perlindungan sosial yang inklusif jauh lebih rendah daripada biaya mengatasi dampak sosial dari ketimpangan yang dibiarkan.

Kita tentu tidak bisa serta-merta mengadopsi garis kemiskinan UMIC sebagai acuan resmi. Tapi kita bisa mulai dengan menggunakannya sebagai refleksi. Sebagai cermin yang menunjukkan seberapa jauh kita dari negara-negara UMIC lainnya—bukan hanya dalam angka PDB per kapita, tapi dalam hal standar hidup warganya.

Refleksi ini bisa menjadi titik tolak untuk merumuskan kebijakan yang lebih progresif: memperluas cakupan bantuan sosial, mendorong upah layak, memastikan perlindungan bagi pekerja informal, dan memperkuat sistem jaminan sosial universal.

Dalam narasi pembangunan, angka kemiskinan sering kali menjadi simbol keberhasilan. Tapi angka juga bisa menyesatkan jika kita tidak memahami konteks dan cara menghitungnya. Penurunan angka kemiskinan versi nasional memang layak diapresiasi, tetapi kita juga perlu mengupdate standar kemiskinan agar sesuai dengan kondisi terkini. Dan ketika kita melihat ke cermin global, kita harus siap menghadapi pantulan yang tidak selalu menyenangkan.

Membaca ulang angka kemiskinan bukan berarti menafikan capaian yang telah ada. Sebaliknya, ini adalah pengakuan bahwa pembangunan belum selesai. Bahwa masih banyak warga yang bekerja keras, berpendidikan, dan hidup tanpa bantuan, tetapi tetap belum bisa disebut sejahtera. Bahwa jika kita ingin benar-benar menjadi negara maju, kita tidak bisa membiarkan mayoritas warganya hidup hanya di atas garis minimum.

Dalam penjelasan resmi Bank Dunia, mereka menegaskan bahwa tidak ada satu garis kemiskinan yang cocok untuk semua tujuan. Garis kemiskinan internasional tidak dimaksudkan untuk menggantikan definisi nasional, melainkan sebagai alat untuk perbandingan lintas negara dan refleksi global. Bahkan mereka menegaskan bahwa garis ini tidak menggunakan kurs pasar, tetapi disesuaikan dengan daya beli dan biaya hidup di masing-masing negara.

Maka ketika Indonesia tampak “lebih miskin” dalam standar ini, itu bukan karena data pemerintah salah, melainkan karena standar global telah berubah, dan kita diundang untuk mengevaluasi apakah standar domestik kita masih relevan dalam konteks yang lebih luas.

Kini saatnya berhenti bertanya: siapa yang benar, BPS atau Bank Dunia? Pertanyaan yang lebih penting adalah: standar hidup seperti apa yang kita anggap layak untuk warga negara kita sendiri?

Jika jawabannya adalah hidup yang bermartabat, maka kita harus mulai menyesuaikan ukuran dan kebijakan kita. Karena pada akhirnya, kemiskinan bukan hanya soal berapa rupiah yang dibelanjakan per hari, tapi tentang seberapa besar negara menghargai hidup warganya.

*) Nuri Taufiq dan Lili Retnosari adalah Statistisi di Tim Kemiskinan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS)

Editor: Slamet Hadi Purnomo

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Siapkah Indonesia menerapkan garis kemiskinan standar Bank Dunia?



COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
  • facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • pinterest
Cetak

Berita Terkait

BPS: Provinsi NTT alami inflasi 1,72 persen pada Juni 2025

BPS: Provinsi NTT alami inflasi 1,72 persen pada Juni 2025

Kamis, 3 Juli 2025 6:43 Wib

Ketua DEN ingin perhitungan tingkat kemiskinan Indonesia direvisi

Ketua DEN ingin perhitungan tingkat kemiskinan Indonesia direvisi

Kamis, 12 Juni 2025 12:13 Wib

BPS: Nilai tukar petani NTT pada Mei 2025 naik 0,53 persen

BPS: Nilai tukar petani NTT pada Mei 2025 naik 0,53 persen

Rabu, 4 Juni 2025 13:48 Wib

BPS mencatat inflasi tahunan NTT sebesar 1,60 persen pada Mei 2025

BPS mencatat inflasi tahunan NTT sebesar 1,60 persen pada Mei 2025

Selasa, 3 Juni 2025 9:07 Wib

BPS sebut Ekonomi NTT tumbuh 4,55 persen pada triwulan I-2025

BPS sebut Ekonomi NTT tumbuh 4,55 persen pada triwulan I-2025

Senin, 5 Mei 2025 18:05 Wib

BPS: Nilai Tukar Petani NTT pada April turun 0,92 persen

BPS: Nilai Tukar Petani NTT pada April turun 0,92 persen

Sabtu, 3 Mei 2025 9:03 Wib

BPS: Inflasi emas pada April 2025 tertinggi sejak September 2020

BPS: Inflasi emas pada April 2025 tertinggi sejak September 2020

Jumat, 2 Mei 2025 13:19 Wib

BPS: Inflasi NTT sebesar 1,86 persen pada Maret 2025

BPS: Inflasi NTT sebesar 1,86 persen pada Maret 2025

Jumat, 11 April 2025 8:57 Wib

  • Terpopuler
Juventus tawar Jadon Sancho 15 juta pound pada MU

Juventus tawar Jadon Sancho 15 juta pound pada MU

15 jam lalu

Liverpool mengincar Ollie Watkins

Liverpool mengincar Ollie Watkins

11 jam lalu

Gunung Lewotobi Laki-laki dua kali erupsi dalam enam jam

Gunung Lewotobi Laki-laki dua kali erupsi dalam enam jam

12 July 2025 7:32 Wib

BP3MI memfasilitasi orientasi pra pemberangkatan bagi 42 CPMI NTT

BP3MI memfasilitasi orientasi pra pemberangkatan bagi 42 CPMI NTT

11 July 2025 9:16 Wib

  • Top News
Kejari Alor menahan dua tersangka dugaan korupsi senilai Rp1,2 miliar

Kejari Alor menahan dua tersangka dugaan korupsi senilai Rp1,2 miliar

BPOM serahkan 45 izin edar produk UMKM NTT dukung OVOP

BPOM serahkan 45 izin edar produk UMKM NTT dukung OVOP

Polda NTT agendakan pemeriksaan belasan anggota DPRD Kabupaten Kupang pekan ini

Polda NTT agendakan pemeriksaan belasan anggota DPRD Kabupaten Kupang pekan ini

Polda NTT: Ada lima sasaran dalam operasi patuh turangga 2025

Polda NTT: Ada lima sasaran dalam operasi patuh turangga 2025

Menatap Indonesia Emas melalui Sekolah Rakyat di Pulau Timor

Menatap Indonesia Emas melalui Sekolah Rakyat di Pulau Timor

ANTARA News NTT

Foto

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

Dampak Kemarau di NTT

Dampak Kemarau di NTT

Logo Footer Antaranews ntt
kupang.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Home
  • Terkini
  • Top News
  • Terpopuler
  • Nusantara
  • Nasional
  • Daerah
  • Lintas Daerah
  • Artikel
  • Ekonomi
  • Politik Hukum
  • Kesra
  • Foto
  • Video
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
  • Home
  • Seputar NTT
  • Ekonomi
  • Politik & Hukum
  • Kesra
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Internasional
  • Foto
  • Video