Kupang, NTT (ANTARA) - Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Christian Widodo menyatakan momen peletakan batu pertama renovasi Masjid Al-Mutaqqin menjadi simbol kasih dan semangat toleransi bagi seluruh warga, karena masjid tersebut bersebelahan dengan Gereja HKBP Kota Kupang.
“Renovasi rumah ibadah bukan sekadar memperbaiki bangunan fisik, tetapi upaya merawat harapan dan memperkuat nilai-nilai keimanan serta menumbuhkan rasa persaudaraan di tengah masyarakat,” katanya dalam sambutan di pelataran Masjid Al-Mutaqqin di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa Masjid Al-Mutaqqin dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berdiri bersisian merupakan simbol kasih dan toleransi yang nyata di Kota Kupang.
Kota Kupang pada 2024 menempati peringkat kesembilan dalam Indeks Kota Toleran (IKT) seturut data SETARA Institute. Oleh karena itu, Wali kota mengajak untuk terus meningkatkan prestasi baik ini.
“Perbedaan bukanlah halangan tetapi kekuatan dan kekayaan bagi kita di Kota Kupang,” katanya menambahkan.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan kehadirannya sebagai tanda pemerintah yang hadir dan melayani masyarakat khususnya dalam pembangunan rumah ibadah.
“Kita bukan hanya meletakkan batu pertama di tanah melainkan fondasi kasih, toleransi, dan solidaritas di Kota Kupang,” pesannya.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kupang akan memberikan dana bantuan sebesar Rp100 juta untuk pembangunan masjid, tetapi baru direalisasikan pada tahun anggaran 2026.
Adapun Masjid Al-Mutaqqin resmi berdiri di Kota Kupang pada 26 Desember 1997.
Renovasi masjid ini dilakukan karena daya tampung yang sudah tidak cukup bagi para jamaah serta tiang-tiang gedung yang sudah retak.
Selanjutnya, masjid akan dibangun menjadi dua lantai karena pekarangannya yang terbatas.
Wali kota berpesan agar pembangunan masjid dapat dilakukan secara baik dan lancar sehingga nanti bisa digunakan dengan optimal oleh seluruh jamaah.