Kupang (Antara NTT) - Wahid Beda (57), salah satu dari tiga warga Desa Lewonara yang terkena tima panas dari aparat keamanan dalam `perang` tanding di Pulau Adonara, Flores Timur Kamis (4/1) petang, Jumat meninggal dunia di RSUD Maumere.
Wakil Bupati Flores Timur Valens Tukan yang dikonfirmasi, Jumat malam melalui telepon genggam dari Kupang mengakui, korban sudah dibawa ke Adonara dan direncanakan akan dimakamkan pada Sabtu (6/10).
Dalam `perang` tanding yang berlangsung selama dua jam pada Kamis (4/10) petang, aparat keamanan melepaskan timah panas ke tiga warga yang berusaha melakukan penyerangan terhadap aparat yang berada di garis tengah.
Ketiga korban itu adalah Wahid Beda (57), yang terkena pada bagian pinggang kanan, Stanis Seran (45) terkena timah panas pada bagian kaki, dan Martinus (55) tertembak pada bagian lutut.
Ketiganya sempat dilarikan ke RSUD Larantuka tetapi tidak bisa, sehingga dibawa ke RSUD Maumere untuk mendapat pertolongan medis, tetapi satu di antaranya bernama Wahid Beda meninggal dunia karena tidak bisa bertolong.
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Febrin Ida Pello secara terpisah menjelaskan, pada serangan ke Desa Lewobunga pada Kamis (4/10) petang, masyarakat Desa Lewonara melengkapi diri juga dengan bom molotov.
Selain itu, mereka juga membawa serta senjata rakitan, parang dan tombak, busur dan anak panah serta parang. Saat itu terjadi perlawanan antara masyarakat dari Desa Lewonara dengan personil yang sedang bertugas di lapangan.
Karena itu, aparat keamanan melepaskan tembakan dengan sasaran kaki, tetapi salah satu di antaranya dalam posisi jongkok sehingga terkena pada bagian pinggang, katanya.
Tiga korban yang terkena peluru dibawa ke RSUD Larantuka untuk mendapat pertolongan medis, tetapi salah satunya meninggal dunia.
Mengenai jumlah aparat keamanan di Adonara, dia mengatakan saat ini sudah ada dua Kompi Brimob yang dikirim ke Adonara untuk meredam situasi di wilayah itu.
Anggota Brimob yang berada di Adonara ini dipimpin Kasat Brimobda yang memimpin langsung pengendalian.
"Pak Kapolda bersama Kabag Ops sudah berangkat bersama Danrem 161/Wirasakti ke Larantuka pagi ini. Kalau ada perintah tambahan anggota, maka kemungkinan akan digeser dari Ende, Flores bagian tengah," katanya.
Sejak perang tanding meletus di Adonara, sejumlah warga mengalami luka-luka baik karena terkena panah, senjata rakitan dan bom ikan.
Beberapa bangunan juga sudah dibakar massa, antara lain, dia rumah warga, dua gudang satu gudang kopra dan gudang kosong serta satu pos koperasi unit desa.
Berita Terkait
Tersangka kasus perang tanding di Adonara bertambah
Minggu, 26 April 2020 16:09 Wib
Personel BKO ditarik dari Pulau Adonara
Senin, 16 Maret 2020 13:29 Wib
Polisi tetapkan delapan tersangka kasus perang tanding di Adonara
Sabtu, 14 Maret 2020 13:59 Wib
Polisi terus dorong perdamaian warga dua suku berkonflik di Pulau Adonara
Sabtu, 14 Maret 2020 13:49 Wib
Delapan orang ditangkap dalam kasus perang tanding di Pulau Adonara
Kamis, 12 Maret 2020 17:37 Wib
Kapolres Flotim: Tokoh adat dua suku berkonflik komit jaga kamtibmas
Sabtu, 7 Maret 2020 18:44 Wib
Pemakaman enam korban perang tanding di Adonara dijaga ketat aparat
Jumat, 6 Maret 2020 21:40 Wib
Butuh tim khusus tangani konflik di Pulau Adonara
Jumat, 6 Maret 2020 15:45 Wib