Jangan pilih caleg hanya karena balas jasa

id pengawasan

Jangan pilih caleg hanya karena balas jasa

Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menandatangani komitmen untuk mengawasi pelaksanaan pemilu serentak 2019, Jumat (22/3) di Kupang. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Masyarakat diimbau untuk memilih calon legislatif berdasarkan hati nurani, bukan karena atas dasar pemberian uang..
Kupang (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diminta untuk memilih calon anggota legislatif berdasarkan hati nurani dan tidak berdasarkan balas jasa karena pemberian uang.

"Memilih calon anggota legislatif pada Pemilu 2019 merupakan hak setiap warga negara sehingga hak itu perlu digunakan secara baik dengan memilih calon anggota legislatif yang berkualitas dan mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil," kata Pendeta Yahya Milu dalam kegiatan workshop pengawasan partisipatif Pemilu 2019  di Kupang, Jumat (22/3).

Menurut Yahya, sebagai pemilih yang menginginkan adanya pemilu yang berkualitas dan bermartabat maka pemilih tidak perlu terpengaruh dengan berbagai upaya dilakukan pihak tertentu guna mempengaruhi pilihan rakyat dalam menentukan pilihan pada pemilu legislatif 2019.

Kegiatan workshop pengawasan partisipatif yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kupang diikuti 50 orang peserta terdiri para tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, organisasi pemuda, media massa dan organisasi perempuan serta unsur pemerintah desa setempat.

"Kita harus jujur mengakui masih banyak hal dilakukan berbagai pihak untuk mempengaruhi suara warga miskin guna memperoleh dukungan suara dalam perhelatan politik seperti ini," kata Yahya.

Dia mengatakan dalam dalam pemilu legislatif yang berlangsung pada 17 April 2019, masyarakat Kabupaten Kupang untuk ikut memberikan suara dan memilih calon anggota dewan sesuai hati nurani.

Ia mengatakan, apabila masyarakat Kabupaten Kupang memilih calon legislatif berdasarkan hati nurani maka pemilu serentak 2019 akan lebih berkualitas.

"Masyarakat harus mampu melawan praktik politik uang dalam mempengaruhi suara pemilih pada pemilu legislatif 2019 sehingga para wakil rakyat yang dipilih adalah anggota DPR pilihan rakyat," kata Yahya menegaskan.

Baca juga: Puluhan ribu mahasiswa Undana Kupang terancam tidak ikut pemilu
Baca juga: Ratusan warga Amfoang terancam tak gunakan hak pilih