Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendorong pembentukan Migrant Center di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) guna mempermudah warga yang ingin bekerja ke luar negeri.
"NTT ini potensi penempatan pekerja migran tinggi, karena termasuk 10 besar penempatan nasional," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menambahkan Migrant Center sangat dibutuhkan karena tingginya minat warga di Provinsi NTT untuk menjadi pekerja migran Indonesia (PMI).
"Sehingga saya bersama gubernur dengan hampir semua bupati, wakil bupati menggagas beberapa kerja sama terutama membangun ekosistem penempatan," ujarnya.
Migrant Center merupakan layanan terpadu yang menyediakan informasi komprehensif dan akurat mengenai prosedur dan peluang kerja di luar negeri.
"Kalau ekosistem penempatan ini terbangun, maka kita bisa menghindari mengurangi, mereduksi tindak-tindak kekerasan yang selama ini menimpa banyak warga kita," katanya.
Dalam Migrant Center, lanjut dia, calon PMI nantinya akan dilatih kemampuan bahasa, mendapatkan pelatihan kemampuan, pelatihan mental dan sikap, literasi keuangan, informasi soal pekerjaan, informasi negara tujuan hingga cara untuk menjadi PMI.
"Sehingga di situ disebut integrasi dan kami kluster dia, apakah mau ke Jepang, Jerman atau ke mana sehingga fokus, kurikulum kita tarik dari negara-negara yang mau dituju," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian P2MI dorong pembentukan Migrant Center di Provinsi NTT

