Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Johni Asadoma mengusulkan penyelenggaraan Festival Perbatasan NTT–Timor Leste sebagai ruang pertemuan masyarakat yang menampilkan seni, budaya, serta produk lokal dari kedua negara.
“Festival perbatasan akan menjadi ruang pertemuan masyarakat sekaligus mendorong perputaran ekonomi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Kamis.
Dia menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Dili , Timor Leste guna memenuhi undangan Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Timor Leste, Augusto Júnior Trindade.
Kedatangannya ke Kota Dili, guna menghadiri acara ‘Dili International Trade Expo 2025’ yang pembukaannya dimulai pada Kamis (28/8) pagi tadi.
Johny ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat mengatakan alasannya mengusulkan festival tersebut, karena dapat memperkuat interaksi sosial budaya di wilayah perbatasan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui promosi produk unggulan daerah, pariwisata, serta peluang kerja sama perdagangan lintas batas.
Ia menegaskan penyelenggaraan Festival Perbatasan menjadi momentum penting membangun kolaborasi berkelanjutan antara NTT dan Timor Leste.
Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, melainkan juga menyentuh langsung kehidupan masyarakat di kawasan perbatasan.
“Inilah momentum awal bagi kita untuk melangkah maju bersama sebagai mitra sejajar,” tegas Asadoma.
Dalam pertemuan dengan Wamen Perdagangan dan Perindustrian Timor Leste,, keduanya juga membahas tentang potensi kerja sama dalam bidang ekonomi khususnya pariwisata.
“Kami sangat menyambut baik undangan pertemuan ini. Timor Leste memiliki banyak potensi besar untuk membangun kerja sama. NTT pun sejak lama telah menjalin kolaborasi, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan,” ujar dia.
Dia mengatakan neraca perdagangan antara NTT dan Timor Leste selama ini berjalan baik. Selain itu, NTT memiliki beragam potensi besar mulai dari sumber daya alam, pertanian, kesehatan, hingga sumber daya manusia yang didukung oleh berbagai universitas dan riset.
Ia menambahkan, kerja sama sektor pariwisata dan perdagangan akan menjadi perhatian serius kedua belah pihak.
Saat ini juga NTT lagi mempersiapkan event pariwisata berskala internasional seperti Tour de NTT, dan ke depan ada rencana untuk menggelar Tour de Timor sebagai wujud pengembangan sport tourism bersama.
“Melalui kegiatan ini, wisatawan akan lebih mengenal berbagai destinasi unggulan di NTT maupun di Timor Leste. Dan tentu dari event tersebut akan punya dampak yang besar bagi sektor-sektor ekonomi lainnya,” lanjutnya.

