Kupang (ANTARA) -
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkolaborasi dengan Cisco meluncurkan Indonesia Sovereign Security Operations Center (SOC) guna memperkuat ketahanan siber nasional, sekaligus memastikan perlindungan infrastruktur digital di era kecerdasan buatan (AI).
"Semua yang terkoneksi harus terproteksi," kata President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha saat peluncuran di Jakarta, Kamis (28/8) lalu.
Ia menyebut SOC dirancang sebagai proteksi strategis bagi Indonesia.
Vikram menambahkan, Sovereign SOC hadir untuk melindungi infrastruktur, memberdayakan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara menyeluruh. Menurut dia, transformasi digital Indonesia harus berlangsung inklusif, terpercaya, dan berkelanjutan.
Sovereign SOC menjadi yang pertama di Indonesia yang mengadopsi Splunk Cloud Platform dan Splunk Enterprise Security dengan standar SOC 2 compliance. Sistem ini memiliki kemampuan deteksi ancaman real-time berbasis AI, pemantauan hybrid, serta multi-cloud.
Peluncuran SOC ini dilakukan di tengah meningkatnya ancaman siber, baik dari segi frekuensi maupun kompleksitas. Berdasarkan Cisco Cybersecurity Readiness Index, 91 persen perusahaan di Indonesia menghadapi masalah keamanan digital sepanjang setahun terakhir.
"Sovereign SOC ini menjadi terobosan penting dalam membangun masa depan digital Indonesia yang lebih aman dan tangguh," kata President, Senior Vice President of Global Specialists Cisco Dave West.
Baca juga: IOH dan Erafon serta Oppo gelar festival belanja di Bali dan Nusa Tenggara
Baca juga: Wamen Komunikasi dan Digital Nezar Patria ditunjuk IOH sebagai Komisaris baru
Ia menambahkan, kolaborasi dengan Indosat juga mendukung fondasi transformasi AI yang aman, sekaligus memperkuat ketahanan infrastruktur digital nasional sesuai langkah pemerintah menyiapkan fase pertumbuhan ekonomi digital.
Fasilitas ini juga akan berfungsi sebagai pusat deteksi ancaman, respon terhadap insiden, serta kesiapan regulasi. SOC mendukung penerapan AI generatif dan model bahasa besar (LLM) yang mematuhi regulasi dan menjunjung etika.
Selain itu, Indosat dan Cisco berkomitmen melatih satu juta orang Indonesia di bidang jaringan dan keamanan siber hingga 2030. Program ini akan didukung Cisco Networking Academy yang telah menjangkau lebih dari 500 ribu talenta.
Sovereign SOC juga menjadi Cyber Resilience Labs untuk simulasi insiden, pelatihan praktis industri, serta program kesiapan nasional. Fasilitas ini diharapkan memperkuat ketahanan digital, tidak hanya untuk perusahaan besar dan pemerintah, tetapi juga UKM.
Lebih dari 10 ribu usaha kecil dan menengah ditargetkan mendapatkan dukungan dari layanan SOC. Indosat dan Cisco meyakini langkah ini akan meningkatkan perlindungan data, mendorong produktivitas, serta memperkuat kedaulatan digital Indonesia.

