Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur membentuk tim pengawasan orang asing (Timpora) Kabupaten Ngada guna memperkuat sinergi dan koordinasi antarinstansi dalam mengawasi keberadaan dan kegiatan warga negara asing (WNA) di daerah itu.
"Pembentukan dan koordinasi Timpora bertujuan untuk memperkuat sinergitas antara instansi pemerintah dalam bidang pengawasan keimigrasian," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa (17/9).
Charles Christian Mathaus menambahkan selain membentuk Timpora Kabupaten Ngada, pihaknya juga melakukan rapat koordinasi Timpora Kabupaten Ngada serta pencanangan Desa Mukuvoka di Kecamatan Bajawa sebagai Desa Binaan Imigrasi.
Ia juga menjelaskan Timpora yang telah terbentuk dinilai bukan sekadar forum diskusi, tetapi merupakan sarana kerja sama konkret dalam pertukaran data dan informasi, terlebih karena meningkatnya arus wisatawan asing ke Kabupaten Ngada.
"Pengawasan yang terkoordinasi menjadi sangat penting untuk mencegah potensi pelanggaran hukum dan menjaga keamanan wilayah,” jelasnya.
Ia menambahkan dengan adanya Timpora Kabupaten Ngada, setiap instansi diharapkan dapat berperan aktif memberikan laporan dan informasi terkini mengenai keberadaan orang asing di wilayah tugas masing-masing.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan Desa Mukuvoka di Kecamatan Bajawa sebagai Desa Binaan Imigrasi merupakan bagian dari strategi pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan pelanggaran keimigrasian lainnya melalui pendekatan edukatif dan partisipatif.
Sebagai simbolisasi pencanangan, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo secara resmi menyerahkan surat keputusan (SK) Pembentukan Desa Binaan Imigrasi kepada Sekretaris Desa Mukuvoka Nikolaus Redo.
"Penyerahan SK itu menandai dimulainya program pembinaan yang lebih intensif dan program ini diharapkan dapat membentuk desa-desa yang mandiri, sadar hukum, dan berdaya dalam menghadapi ancaman kejahatan transnasional," katanya.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo menanam 100 pohon kelapa dukung ketahanan pangan
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo menggencarkan program Immigration Goes to Campus
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Ngada Alfian dalam keterangannya menyambut baik pembentukan Timpora di daerah itu.
“Kami mengapresiasi terselenggaranya rapat koordinasi Timpora ini sebagai bentuk nyata sinergi antarinstansi dan kolaborasi seperti ini penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara, khususnya dalam konteks pengawasan terhadap aktivitas orang asing di wilayah kami,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi pelanggaran oleh orang asing, mengingat meningkatnya mobilitas dan arus wisatawan mancanegara ke wilayah Kabupaten Ngada.
Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo yang telah memilih Desa Mukuvoka menjadi salah satu desa binaan dalam program Desa Binaan Imigrasi.
"Desa binaan imigrasi ini dalam upaya membangun kesadaran hukum pada masyarakat dan fungsi pengawasan keimigrasian yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan dan berkelanjutan dan eksklusif pada desa- desa," katanya.

