Kupang (ANTARA) - Bupati Timor Tengah Utara Yosep Falentinus Delasalle Kebo mengatakan kehadiran personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL yang bertugas di sektor barat sangat dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.
"Kalau khususnya bagi Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), kita sangat merasakan manfaatnya dan salah satu hal yang paling menonjol adalah ketika kejadian konflik penembakan warga kita oleh polisi Timor Leste," kata Bupati Yosep Falentinus kepada ANTARA di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan Bupati Yosep usai menghadiri acara pelepasan ratusan personel Satgas Pamtas RI-RDTL dari satuan Yonif 741/Garuda Nusantara.
Dia menceritakan usai kejadian penembakan warga Indonesia yang mempertahankan tapal batas RI-RDTL itu, personel Satgas Pamtas dari Yonarhanud 15 sangat responsif.
"Mereka bekerja sama dengan Kodim dan aparat kepolisian berusaha menjaga situasi di sana agar kondisi keamanan di wilayah perbatasan itu tidak meluas," ujarnya.
Selain sisi pertahanan keamanan, ujar bupati, kehadiran personel Satgas Pamtas RI-RDTL juga sangat membantu Pemerintah Kabupaten TTU dalam hal pembangunan dan sektor kesehatan, serta pendidikan dan pertanian.
Dia mengatakan selama setahun, personel Satgas Pamtas RI-RDTL telah membantu masyarakat di pedalaman TTU untuk mengelola lahan pertanian.
Tak hanya itu, di bidang pendidikan, mereka menjadi guru untuk mengajar anak-anak sekolah serta melakukan pemeriksaan kesehatan warga.
Namun, hal itu belum cukup. Bupati berharap agar personel satgas baru yang dikirim sebagai pengganti bisa juga berperan sebagai guru.
"Karena kita kekurangan guru di sekolah-sekolah. Kalau ada mereka, tentu sudah pasti akan sangat membantu untuk mengajar anak-anak di sekolah," tambahnya.
Bupati menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada prajurit Yonarhanud 741 yang sudah bertugas di wilayah perbatasan, khususnya di wilayah Kabupaten TTU, yang berbatasan dengan Distrik Oecusse, Timor Leste.

