Kupang, NTT (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menanamkan budaya hidup bersih dan sehat bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Lapas Kelas IIA Kupang Antonius Jawa Gili di Kupang, Kamis, mengatakan kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut merupakan bagian dari komitmen Lapas Kupang dalam menciptakan pembinaan yang holistik bagi warga binaan.
“Penyuluhan ini bagian dari upaya kami menanamkan kebiasaan hidup sehat sebagai budaya di lapas. Kami ingin setiap warga binaan benar-benar menerapkan PHBS dalam kesehariannya,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga merupakan upaya dari menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, sehat, dan produktif.
“Menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan. Jika semua warga binaan membiasakan hidup bersih, maka lingkungan Lapas akan menjadi tempat pembinaan yang sehat, nyaman, dan produktif,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, materi penyuluhan kemudian disampaikan oleh dr Fika Silvia, sebagai penanggung jawab Klinik Pratama Cendana Lapas Kupang.
Ia membahas berbagai aspek PHBS, mulai dari kebersihan tubuh, lingkungan hunian, hingga pencegahan penyakit menular.
“Tubuh yang sehat adalah modal utama untuk menjalani proses pembinaan dengan baik. Mari biasakan menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar kita terhindar dari penyakit,” ujarnya.
Selain itu, drg Priska turut memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan mulut sebagai bagian integral dari kesehatan tubuh.
“Kebersihan gigi dan mulut tidak boleh diabaikan. Biasakan menyikat gigi secara teratur dan periksa bila ada keluhan agar kesehatan tubuh tetap terjaga,” pesannya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kupang menunjukkan konsistensinya dalam membina warga binaan tidak hanya dari sisi mental dan keterampilan, tetapi juga melalui peningkatan kesehatan sebagai bagian dari proses pemasyarakatan yang manusiawi dan berkelanjutan.

