Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) melalui Dinas Cipta Karya Tata Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat melakukan identifikasi beberapa titik jalan di Kota Labuan Bajo yang tergenang air saat musim hujan.
"Kami lakukan juga bersama dinas lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satuan Polisi Pamong Praja," kata Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Manggarai Barat Severinus Kurniadi di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menambahkan beberapa titik jalan yang terjadi genangan air yakni di Jalan Van Beckum, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Yohanes Sehadun, dan Jalan Pantai Pede.
"Genangan air ini karena saluran tertutup sedimen dan lumpur serta pipa outlet kurang optimal, dimana seharusnya pipa ini pada bagian yang lebih legong harus lebih rapat hingga masuk ke saluran pembuangan karena pasti banyak genangan air," katanya.
Ia juga menjelaskan penanganan saluran air yang tersumbat karena sedimen dan lumpur di titik Jalan Van Beckum dan Jalan Pantai Pede telah dibersihkan oleh BPBD Manggarai Barat.
Untuk penanganan saluran air yang tersumbat di titik jalan lainnya, lanjut dia, akan dilakukan bersama Satpol Polpp Manggarai Barat.
"Ini adalah kerja kolaborasi karena Satpol PP memiliki mobil tanki dan mobil pemadam kebakaran yang dapat menyemprotkan air dengan tekanan tinggi," katanya.
Ia mengaku penanganan air tergenang di beberapa titik jalan tersebut dilakukan demi kenyamanan dan keamanan bagi warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
"Pada umumnya titik jalan ini air lambat masuk ke dalam saluran, mungkin hitungan beberapa jam akan surut, tapi harus diantisipasi," katanya.
Sementara itu, BMKG memprakirakan wilayah Manggarai Barat pada umumnya masuk musim hujan di bulan November dasarian dua.
"Tapi ada beberapa kecamatan yang masuk musim hujan lebih awal di bulan Oktober dasarian tiga," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran.
Ia menambahkan dalam beberapa hari terakhir di daerah itu terjadi hujan lebat berdurasi singkat disertai petir. Kondisi ini tidak menyebabkan potensi bencana banjir dan longsor.
Namun demikian, lanjut dia, fenomena lain yang dapat meningkatkan curah hujan yaitu dengan masih aktifnya fenomena gelombang atmosfer (gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO).
Sebelumnya, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menginstruksikan sejumlah dinas teknis untuk sigap dan tanggap menghadapi meningkatnya curah hujan di wilayah Manggarai Barat.
"Saya perintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Cipta Karya, dan BPBD untuk selalu memperhatikan kondisi jalan dan drainase yang ada di depan mata kita, jangan sampai air hujan tergenang di badan jalan dan drainase baru diperhatikan setelah mampet. Alangkah baiknya jika diantisipasi dari awal,” katanya.

