Puncak arus balik Lebaran 2019 terjadi pada H+4

id Feri Kapal

Puncak arus balik Lebaran 2019 terjadi pada H+4

Arus balik Lebaran 2019 diperkirakan terjadi pada H+4 Idul Fitri 1440 Hijriah. (ANTARA FOTO/Ist)

Puncak arus balik Lebaran 2019 diperkirakan terjadi pada H+4 atau pada Minggu 9 Juni 2019, kata  Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang Burhan Zahim kepada Antara di Kupang, Jumat (7/6).
Kupang (ANTARA) - Puncak arus balik Lebaran 2019 diperkirakan terjadi pada H+4 atau pada Minggu 9 Juni 2019, kata  Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang Burhan Zahim kepada Antara di Kupang, Jumat (7/6).

Menurut dia, arus balik Lebaran pada H+4 akan didominasi aparatur sipil negara (ASN) atau pekerja kantor karena pada 10 Juni 2019 mereka sudah mulai masuk kerja kembali.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan antisipasi terhadap arus balik Lebaran 2019 dari wilayah-wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu.

Menurut dia, walaupun puncak arus balik pada 9 Juni, tetapi pergerakan penumpang sudah mulai pada 7-13 Juni.

Dia mengatakan, arus balik Lebaran tidak seperti saat arus mudik, karena para penumpang biasanya akan balik secara bertahap.

"Pergerakan awal hanya pegawai kantor, sementara anak-anak sekolah masih liburan," katanya.

Baca juga: Lintasan penyeberangan Kupang-Sabu masih ditutup

Dia juga berharap, cuaca di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT), cepat kondusif agar tidak mengganggu pelayanan terhadap para penumpang.

Duty Forecaster BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nanik Tresnawati secara terpisah mengatakan, cuaca yang belum bersahabat saat ini dipicu perbedaan tekanan udara antara Australia dan Asia.

"Kondisi tekanan udara saat ini di wilayah Australia berkisar 1.038 mb, sedangkan di wilayah Asia berkisar 999 mb," katanya.

Selisih tekanan udara yang cukup signifikan inilah maka gradien tekanan udara semakin rapat sehingga menyebabkan angin kencang. Kecepatan angin ini akan mempengaruhi gelombang pada wilayah yangg dilewati, katanya.

Dia mengatakan, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2019, kecuali ada gangguan di wilayah Australia yang mengganggu konsentrasi angin yang melewati wilayah NTT. 

Baca juga: ASDP Kupang masih berlakukan sistem buka tutup pelayaran Kupang-Rote
Baca juga: Lima kapal ferry angkut mudik Lebaran