Harga bahan makanan di NTT selama Ramadhan sangat terkendali

id BPS NTT

Harga bahan makanan di NTT selama Ramadhan sangat terkendali

Kepala BPS Nusa Tenggara Timur, Maritje Pattiwaellapea (kiri), menyampaikan kondisi indeks harga konsumen (IHK) pada Mei 2019 dalam konferensi pers, di Kupang, Senin (10/6/2019). (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Kondisi harga bahan makanan di provinsi setempat selama Ramadhan pada Mei hingga memasuki Juni 2019 sangat terkendali," kata Maritje Pattiwaellapea.
Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapea mengemukakan, kondisi harga bahan makanan di provinsi setempat selama Ramadhan pada Mei hingga memasuki Juni 2019 sangat terkendali.

"Inflasi yang terbentuk dari kelompok pengeluaran bahan makanan selama Ramadhan atau Mei sebesar 0,04 persen, angka ini menunjukkan harga sangat terkendali karena kerja keras semua pihak," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (10/6).

Pada Mei 2019, BPS Nusa Tenggara Timur mencatat indeks harga konsumen (IHK) di provinsi berbasiskan kepulauan itu mengalami inflasi sebesar 0,30 persen.

Ia menyebut dari tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi, bahan makanan merupakan yang terendah sebesar 0,04 persen. Sedang, penyumbang inflasi terbesar dari kelompok pengeluaran transportasi sebesar 1,68 persen menyusul kelompok sandang sebesar 0,42 persen.

Menurut dia, komoditi yang memberikan andil terbesar bagi inflasi bahan makanan seperti bawang putih dengan andil 0,10 persen. "Memang sempat ramai juga harga bawang putih di pasaran menembus hingga Rp80.000 per kilogram tapi sudah terkendali," kata Pattiwaellapea.

Ia mengatakan, upaya pengendalian harga bahan pangan ini tidak terlepas dari peranan tim pengendali inflasi daerah (TPID) bersama Satuan tugas (Satgas) Pangan setempat. "Berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dilakukan melalui kegiatan seperti operasi pasar dan pasar murah menjelang Idul Fitri," katanya.

Ia menambahkan, kondisi inflasi di NTT pada Mei cukup terkendali dengan angka secara tahun kalender sebesar 0,21 persen, sedangkan year on year (yoy) sebesar 2,29 persen atau masih di bawah nasional sebesar 3,32 persen.

Baca juga: Transportasi penyumbang inflasi terbesar di NTT sepanjang Mei 2019
Baca juga: BPS NTT: Harga tiket pesawat masih gila-gilaan juga