Akibat mahalnya harga tiket, jumlah penumpang pesawat udara juga anjlok

id tiket pesawat mahal

Akibat mahalnya harga tiket, jumlah penumpang pesawat udara juga anjlok

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maritje Pattiwaellapea. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Diduga kuat turunnya arus penumpang tersebut karena terus meroketnya harga tiket pesawat sejak Januari sampai saat ini," kata Kepala BPS NTT Maritje Pattiwaellapea.
Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT) Maritje Pattiwaellapea mengemukakan jumlah penumpang pesawat udara sepanjang Januari - April 2019 turun dratis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.

"Diduga kuat turunnya arus penumpang tersebut karena terus meroketnya harga tiket pesawat sejak Januari sampai saat ini," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa (11/6), terkait fenomena penurunan arus penumpang melalui 14 bandara di NTT.

BPS NTT mencatat jumlah penumpang yang datang maupun berangkat melalui 14 bandara di provinsi kepulauan ini pada Januari 2019 sebanyak 248.232 orang, namun turun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 288.889 orang.

Arus penumpang melalui jasa angkutan udara pada Februari 2019 hanya 221.016 orang atau turun dibandingkan bulan yang sama 2018 sebanyak 246.226 orang.

Demikian pula penumpang pesawat pada Maret 2019 turun menjadi 266.272 orang dari bulan yang sama 2018 sebanyak 313.524 orang, dan pada April 2019 juga turun menjadi 267.177 orang dibandingkan April 2018 sebanyak 339.352 orang.

Baca juga: Transportasi berandil memicu terjadinya inflasi di NTT

"Berkurangnya jam terbang dari maskapai tertentu yang melayani sejumlah rute seperti Kupang-Ende, Kupang-Labuan Bajo, Kupang-Tambolaka juga berdampak pada penurunan arus penumpang ini," katanya.

Maritje mengatakan selain itu sejak memasuki awal 2019 hingga Mei, kondisi harga tiket pesawat terus bergerak naik sehingga berdampak pada berkurangnya pengguna layanan penerbangan.

Ia juga menjelaskan komponen tarif pesawat memiliki andil yang cukup besar terhadap inflasi pada kelompok pengeluaran transportasi yang menyumbang sebesar 1,68 persen pada Mei 2019.

Inflasi pada kelompok pengeluaran transportasi, lanjutnya, merupakan penyumbang terbesar terhadap inflasi di NTT pada Mei yang tercatat sebesar 0,3 persen. "Untuk tarif angkutan udara memang masih luar biasa, harganya masih 'gila-gilaan' pada saat menjelang Lebaran dan juga menjelang liburan sekolah," ujar Maritje.

Baca juga: Mahalnya tiket pesawat picu inflasi di NTT
Baca juga: Transportasi penyumbang inflasi terbesar di NTT sepanjang Mei 2019