BUMDes Mada Ole rintis usaha produksi beras gogo wangi

id Dinas PMD Provinsi NTT

BUMDes Mada Ole rintis usaha produksi beras gogo wangi

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk, (ANTARA FOTO/Benediktus Jahang)

Badan usaha milik desa (BUMDes) Mada Ole di Kabupaten Sumba Barat telah merintis usaha dengan memproduksi beras gogo wangi.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk, mengemukakan badan usaha milik desa (BUMDes) Mada Ole di Kabupaten Sumba Barat telah merintis usaha dengan memproduksi beras gogo wangi.

"Beberapa waktu lalu kami sudah luncurkan sekitar enam ton beras gogo wangi sebagai usaha baru yang dirintis oleh BUMDes Mada Ole di Sumba Barat," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa (11/6).

Ia mengapresiasi upaya pemerintah dan pengelola BUMDes Mada Ole di Desa Wetana, Kecamatan Lamboya tersebut berhasil mengelola potensi kekayaan alam sebagai sumber kekuatan ekonomi desa dengan dukungan program dana desa.

Ia menjelaskan, beras kelas premium yang dihasilkan itu dijual dengan harga Rp13.000/kilogram dan disalurkan ke instansi di daerah setempat, dan salah satu di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak.

"Jadi usahanya sudah bagus sekali, sudah mendatangkan keuntungan, dan BUMDes ini merupakan salah satu yang akan diperkuat sebagai unggulan dari NTT," katanya.

Baca juga: BUMDes Fukeu kelola daun kelor jadi aneka produk

Ia mengatakan, pemerintah provinsi sesuai arahan gubernur setempat menargetkan akan membentuk sebanyak 100 BUMDes unggulan yang mengelola berbagai potensi di desa masing-masing.

Ia menyebut beberapa BUMDes yang sukses mengelola potensi lokal sebagai sumber ekonomi seperti BUMDes di Desa Kufeu, Kabupaten Malaka yang mengelola kelor, BUMDes di Desa Lapale, Kabupaten Sumba Barat yang mengelola objek wisata Lapale Hills, dan lainnya.

"Jadi kami terus dorong agar BUMDes-BUMDes kita dikelola dengan prinsip bisnis yang mampu mendatangkan keuntungan bagi pembangunan di desa," demikian Sinun Petrus Manuk.

Baca juga: Jepang berminat terhadap produk kelor BUMDes Fukeu
Baca juga: BUMDes Lapale kembangkan agrowisata