Jokowi diminta ingatkan pendukungnya tak menyindir Prabowo

id jokowi prabowo

Jokowi diminta ingatkan pendukungnya tak menyindir Prabowo

Pengamat hukum tata negara dari Undana Kupang Johanes Tuba Helan. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Bahwa kemenangan adalah milik Jokowi-Ma'ruf Amin, namun kemenangan itu harus dibagi-bagi karena dalam kultur politik kita tidak ada istilah yang kalah tersingkir atau jadi pecundang," kata Ahmad Atang.
Kupang (ANTARA) - Pengamat hukum tata negara dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Johanes Tuba Helan meminta Presiden terpilih Joko Widodo mengingatkan pendukungnya untuk tidak membuat pernyataan-pernyataan yang menyindir pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Menurut saya, Jokowi harus mengingatkan pada semua pendukung, jangan lagi membuat pernyataan yang memecah belah, terutama menyindir pasangan Prabowo-Sandiaga dan timnya," kata Johanes Tuba Helan kepada ANTARA di Kupang, Senin (1/7).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan upaya yang mesti dilakukan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, untuk meredam situasi pascaputusan MK dan penetapan calon terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum.

Johanes Tuba Helan mengatakan, Jokowi bersama pendukungnya harus berupaya memupuk kembali persatuan bangsa yang pecah belah selama berlangsungnya pelaksanaan pemilu.

"Ya, salah satunya adalah meminta semua pendukung untuk jangan membuat pernyataan yang memecah belah, terutama menyindir pasangan Prabowo-Sandiaga dan timnya," kata mantan Ketua Ombudsman RI Perwakilan NTT-NTB itu.
Jokowi buka diri bertemu Prabowo demi dinginkan suasana (ANTARA FOTO/Hanni Sofia)

Paling tidak, kata Tuba Helan, jangan ada lagi pernyataan-pernyataan yang dapat menimbulkan kegaduhan di antara sesama anak bangsa, tetapi 
bagaimana menyatukan kembali seluruh kekuatan bangsa yang tercerai berai akibat perbedaan pilihan politik, untuk bersama mewujudkan cita-cita membangun negeri ini ke arah yang lebih baik dan disegani bangsa lain.

Pandangan hampir senada disampaikan Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi, yang mengatakan, saat ini Joko Widodo dan Ma'ruf Amin bukan lagi hanya milik parpol dan pendukung 01.

Menurut dia, Jokowi-Ma'ruf Amin adalah milik seluruh rakyat bangsa ini sehingga kekuasaan harus untuk semua, dan semua harus terwakili dalam kekuasaan.

"Bahwa kemenangan adalah milik Jokowi-Ma'ruf Amin, namun kemenangan itu harus dibagi-bagi karena dalam kultur politik kita tidak ada istilah yang kalah tersingkir atau jadi pecundang," katanya.

Oleh karena itu, Jokowi harus memanfaatkan semua potensi anak bangsa, untuk memajukan Indonesia dari segala aspek untuk kemakmuran rakyat negeri ini.

Dia mengatakan, tidak ada lagi friksi politik, kawan dan lawan karena rivalitas politik tidak harus dipelihara, tapi harus dihindari agar negara menjadi adem dan rakyat merasa nyaman di bawah kepemimpinan Jokowi-Mar'ruf Amin.
Jokowi-Prabowo. (ANTARA FOTO/Ilustrasi Abd Rifai)