Landasan Bandara Komodo Diperpanjang Jadi 2.200 Meter

id Komodo

Landasan Bandara Komodo Diperpanjang  Jadi 2.200 Meter

PT Angkasa Pura akan memperpanjang landasan pacu Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT menjadi 2.200 meter agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.

"Pengembangan Bandara Komodo ini akan dilakukan oleh Angkasa Pura bekerja sama dengan pihak swasta dan akan menjadi bandara internasional," kata Marius Ardu Jelamu.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan landasan pacu Bandara Komodo di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat segera diperpanjang menjadi 2.200 meter.

"Pengembangan Bandara Komodo ini akan dilakukan oleh Angkasa Pura bekerja sama dengan pihak swasta dan akan menjadi bandara internasional," katanya saat dihubungi Antara di Kupang, Senin.

Marius mengatakan, pengembangan bandara tersebut sudah dibicarakan dalam rapat tertutup sebelumnya di Jakarta yang dipimpin langsung Presiden Jokowi melibatkan kementerian terkait beserta Gubernur NTT.

Dia menjelaskan, sebelumnya perpanjangan landasan pacu bandara tersebut masih terkendala pembebasan lahan dari masyarakat setempat.

"Sekarang sudah dinegosiasikan dengan pemilik lahan untuk pembebasannya di sana sehingga segera diperpanjang menjadi 2.200 meter," katanya pula.

Menurutnya, pengembangan infrastruktur bandara tersebut guna mendukung adanya penerbangan internasional menuju Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi unggulan di Nusa Tenggara Timur.

"Ini akan sangat bagus karena kalau sudah berstatus internasional maka dengan sendirinya akan masuk jalur penerbangan internasional," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, adanya penerbangan langsung internasional akan berdampak pada peningkatan arus kunjungan wisatawan terutama mancanegara ke daerah setempat.

Tercatat, sepanjang tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo sebanyak 29.377 orang atau masih di bawah kujungan domestik mencapai 54.335 orang dalam periode yang sama.

Selama ini, lanjut Marius, wisatawan mancanegara yang masuk ke Nusa Tenggara Timur masih melalui kota-kota besar lain seperti Denpasar, Surabaya, Jakarta.

Kondisi tersebut menurutnya, tidak efektif dari sisi waktu karena saat ini, kecenderungan wisatawan menginginkan agar bisa menjangkau daerah wisata unggulan dengan mudah dan cepat.

"Kalau ada penerbangan langsung internasional maka akan lebih efektif meningkatkan arus kunjungan wisatawan asing," katanya pula.

Untuk itulah, katanya, pemerintah pusat juga terus mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan asing ke Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata prioritas secara nasional itu dengan membangun berbagai infrastruktur penunjang seperti bandara.

"Kita berharap pemerintah pusat juga terus mendorong agar ke depan, semakin banyak penerbangan langsung dari luar negeri bisa masuk ke NTT," ujar Marius Ardu Jelamu.