Bimtek bagi penerima manfaat bantuan sosial

id bimtek kemiskinan

Bimtek bagi penerima manfaat bantuan sosial

Kepala Dinas Sosial Kota Kupang dr. Retnowati. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Pemerintah Kota Kupang menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi para penerima manfaat bantuan sosial untuk penanganan fakir miskin di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi para penerima manfaat bantuan sosial untuk penanganan fakir miskin di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Dinas Sosial Kota Kupang dr. Retnowati, Selasa (23/7), mengatakan bimbingan teknis terhadap kelompok usaha bersama (Kube) yang sedang dilakukan Pemerintah Kota Kupang ini untuk meningkatkan kemampuan berusaha bagi para anggota kelompok penerima manfaat sehingga mampu mengembangkan usaha dengan sukses guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

"Pelatihan ini dilakukan sehingga anggota kelompok mampu mengembangkan usahanya secara bersama dalam meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usaha. Dengan demikian pembangunan ekonomi masyarakat menjadi lebih cepat berkembang," katanya dan menambahkan peserta Bimtek berasal dari 30 Kube yang terdiri dari 60 orang, lurah, dan tenaga kesejahteraa sosial kecamatan (TKSK) Kota Kupang.

Ia mengatakan kelompok usaha bersama merupakan salah satu usaha ekonomi kerakyatan yang berpihak kepada fakir miskin, sehingga diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Kota Kupang.

"Bimtek yang dilakukan Dinas Sosial Kota Kupang sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam membantu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sehingga mampu keluar dari lilitan kemiskinan," kata Retnowati.

Ia berharap, 30 kube yang mengikuti pelatihan mampu mengoptimalkan pemanfaatan bantuan modal usaha yang diberikan pemerintah dalam mengembangkan usaha kelompok guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

"Apabila masyarakat mengembangkan usaha secara berkelompok akan lebih cepat berkembang. Modal usaha akan terus bergulir di antara anggota kelompok secara berkelanjutan," kata Retnowati. 

Baca juga: Bimtek Bagi Penerima Program E-warung
Baca juga: 200.000 KK di NTT tergolong fakir miskin