Kupang (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Paulus Igo Geroda mengatakan pemerintah setempat akan segera membangun 10 sumur bor dalam tahun ini untuk mengatasi bencana kekeringan yang setiap tahun melanda wilayah tersebut.
"Tahun ini ada sekitar 10 sumur bor akan dibangun di Flores Timur, dan sembilan sumur bor di antaranya didukung dengan dana Pusat melalui Badan Geologi Bandung, dan satu dibangun dari APBD kabupaten," katanya kepada ANTARA ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (24/7).
Ia mengatakan pembangunan sumur bor sebagai strategi jangka panjang dalam penanganan bencana kekeringan yang setiap tahun melanda wilayah di bagian timur Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Menurutnya, sebagian besar wilayah di Flores Timur tidak memiliki sumber air permukaan sehingga pasokan air untuk warga disiasati dengan membangun sumur bor, seperti wilayah selatan Pulau Adonara, wilayah timur Pulau Solor, maupun Kota Larantuka dan sekitarnya.
"Bahkan ada wilayah yang tidak mempunyai sumber air permukaan maupun air tanah seperti wilayah timur Pulau Solor, kalaupun ada juga memiliki kadar garam sangat tinggi sehingga tidak layak dikonsumsi," katanya.
Baca juga: Artikel - Kekeringan bukan lagi bencana bagi NTT
Ia menambahkan, untuk itu pembangunan sumur bor dilakukan sebagai strategi tetap dalam mengatasi kekeringan dengan alokasi rata-rata dibangun sekitar lima hingga sumur bor setiap tahun.
Paulus mengatakan, selain sumur bor, upaya penanganan kekeringan dalam jangka panjang juga dilakukan dengan membangun infrastruktur bak penampung air hujan.
Lebih lanjut, Paulus mengatakan, saat ini daerah setempat memang sedang dilanda bencana kekeringan, namun tidak berdampak parah terhadap sektor pertanian.
"Umumnya masyarakat di Flores Timur memang tidak menanam saat musim kering sehingga dari aspek pertanian tidak terpengaruh, tanaman masyarakat sudah dipanen sekitar April lalu dan tidak ditanam lagi hingga musim hujan selanjutnya," katanya.
Menurutnya, dampak kekeringan yang lebih dirasakan terutama terkait berkurangnya pasokan air bersih untuk masyarakat akibat debit air dari sumbernya yang menurun.
"Untuk itu fokus penanganan kami pada pasokan air bersih dengan mengerahkan mobil-mobil tangki yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan," demikian Paulus Igo Geroda.
Baca juga: Kekeringan sebagai bencana di Flores Timur
Baca juga: Kata Wabup Thomas Ola, kekeringan semakin meluas di Lembata
10 sumur bor atasi kekeringan di Flores Timur
Salah satu titik pembangunan sumur bor di Desa Nusanipa, Kecamatan Tanjung Bunga, yang dibangun Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk mengatasi bencana kekeringan yang selalu terjadi di daerah itu. (ANTARA FOTO/Dok. Humas Setda Flores Timur)
Pemerintah Kabupaten Flores Timur akan segera membangun 10 sumur bor dalam tahun ini untuk mengatasi bencana kekeringan yang setiap tahun melanda wilayah tersebut.
